kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ideosource Entertainment berinvestasi di banyak film untuk mitigasi risiko


Senin, 02 September 2019 / 19:07 WIB
Ideosource Entertainment berinvestasi di banyak film untuk mitigasi risiko
ILUSTRASI. Poster film Gundala


Reporter: Harry Muthahhari | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ideosource Entertainment (IDEO) menilai pasar film di Indonesia bakal kian tumbuh. Selain karena pasar film layar lebar yang masih bertumbuh pesat, pasar film dari platform digital juga bertumbuh pesat.

Berdasarkan hasil penelitian Motion Picture Association of America, Indonesia menempati peringkat ke -15 pasar box office internasional dengan skala pasar US$ 400 juta.

Andi S. Boediman, CEO IDEO mengatakan, sekitar 40% dari skala pasar US$ 400 juta itu berasal dari film Indonesia. “Dua driver terbesar dari layar lebar dan digital streaming,” katanya kepada Kontan.co.id, Senin (2/9).

Baca Juga: Gundala tengah booming, Ditjen Pajak: Mas Patriot sudah punya NPWP?

Jika dikombinasikan, pasar digital streaming dan layar lebar jumlahnya mencapai US$ 500 juta. Nah, menurut Andi, dalam lima tahun ke depan, jumlah itu bisa mencapai dua kali lipat menjadi US$ 1 miliar.

Kendati demikian, investasi di film juga memiliki banyak risiko. Karenanya, menurut Andi, IDEO selalu berinvestasi di banyak film. Di tahun lalu, IDEO berinvestasi di tujuh film. “Lima untuk equity dan dua untuk marketing,” terangnya.

Tahun ini, salah satu film yang diinvestasikan IDEO yang cukup berhasil adalah "Keluarga Cemara" yang menembus 1,7 juta penonton. IDEO juga berinvestasi di film superhero Indonesia karya Joko Anwar yang baru saja diluncurkan yakni "Gundala".

Baca Juga: Ideosource Entertainment (IDEO) ikut suntik investasi film Gundala

Menurut Andi, potensi rugi untuk investasi film tetap ada. Secara industri, di tahun 2016 dari 120 film yang dirilis, hanya 10 yang mencapai box office atau tembus 1 juta penonton.

Di tahun 2017, dari 120 film hanya 11 film. Sementara tahun lalu, dari sekitar 130 – 150 film, hanya 14 yang tembus box office. “Untuk satu film, investasinya diperkirakan sebesar Rp 10 miliar sampai Rp 15 miliar,” terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×