Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Institute for Essential Services Reform (IESR) mengungkapkan tahun ini akan menjadi tahun yang sulit bagi PT Perusahaan Listrik Negara mencetak profit.
Yang terbaru, dalam laporan keuangan tahun 2019, PLN berhasil mencatatkan kenaikan pendapatan sebesar 4,67% year on year (yoy) pada tahun 2019 lalu menjadi Rp Rp 285,64 triliun. Pada tahun 2018 silam pendapatan PLN tercatat sebesar Rp 272,89 triliun.
Baca Juga: Akhir bulan ini, PLN akan lakukan pencatatan meteran listrik secara langsung
Di sisi lain laba bersih PLN tergerus sepanjang tahun lalu. PLN membukukan laba bersih Rp 4,32 triliun atau turun signifikan 62,6% yoy dimana pada periode yang sama di tahun sebelumnya PLN sukses mencetak laba Rp 11,57 triliun.
Direktur Eksekutif IESR Fabby Tumiwa bilang bukan tidak mungkin PLN bakal merugi di tahun ini terlebih jika pelemahan rupiah terus terjadi. "Saya kira potensi (merugi) tetap ada jika terjadi pelemahan rupiah cukup dalam dan penjualan anjlok," kata Fabby kepada Kontan.co.id, Selasa (19/5).
Baca Juga: Obligasi korporasi dinilai bukan pilihan investasi menarik di tengah situasi saat ini
Ia pun menjelaskan, demi tetap bisa menjaga kinerja maka diperlukan usaha ekstra oleh PLN. Upaya tersebut dapat dilakukan lewat upaya efisiensi besar-besaran khususnya untuk bahan bakar pembangkit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News