kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

IK-CEPA Berlaku, Investasi Korea Main Terbuka Lebar


Rabu, 04 Januari 2023 / 20:18 WIB
IK-CEPA Berlaku, Investasi Korea Main Terbuka Lebar
ILUSTRASI. Mendag Zulkifli Hasan menandatangani naskah RUU tentang Pengesahan Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP) dan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif antara Pemerintah RI & Korea (IK CEPA)


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia - Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK - CEPA) resmi berlaku sejak 1 Januari 2023 lalu.

Wakil Ketua Umum Bidang Maritim, Investasi, dan Luar Negeri, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Shinta Khamdani mengatakan, IK CEPA akan memberikan akses pasar perdagangan dan investasi yang lebih besar untuk Indonesia.

Menurut Shinta, Indonesia sendiri memberikan konsesi akses pasar di sektor jasa yang cukup luas, di mana sekitar 100 sub-sektor jasa yang diberikan akses investasi lebih dari 50%.

"Jadi dengan IK CEPA sangat bisa menarik investasi Korea ke Indonesia," jelas Shinta pada Kontan.co.id, Rabu (4/1).

Baca Juga: IK-CEPA Resmi Diimplementasikan, Perdagangan Indonesia-Korea Mulai Terbuka Luas

Terlebih katanya, Indonesia dan Korea tidak punya banyak produk yang betul - betul sama sehingga tidak memiliki persaingan pasar yang sama.

Shinta meramal sektor yang akan mendapatkan peluang investasi besar adalah sektor jasa terlebih yang memiliki akses pasar yang besar seperti jasa transportasi laut, jasa konstruksi, jasa teknologi, jasa bisnis, dan sebagainya.

Sementara disektor non jasa juga diberikan akses investasi yang cukup luas seperti sektor automotif, industri kimia, logam dasar, energi, infrastruktur, hingga teknologi.

"Namun, tentu pada akhirnya, Korea akan tetap melihat dan mempertimbangkan bagaimana daya saing iklim usaha atau iklim investasi riilnya nanti di lapangan," jelas Shinta.

Karena itu, Shinta berharap pemerintah dapat menciptakan iklim usaha dan inveasti yang yang sehat. Pemerintah diharapkan fokus pada upaya reformasi struktural dan Reformasi Birokrasi untuk meningkatkan daya saing iklim usaha dan investasi Indonesia.

"Tanpa reformasi struktural, akses pasar investasi hanya akan menjadi akses saja, inbound aktivitas penanaman modal (FDI) belum tentu masuk," terang Shinta.

Baca Juga: Mendag Zulkifli Bertemu Mendag Ahn Dukgeun Bahas Perdagangan Indonesia-Korea

Kedepannya manfaat IK CEPA tergantung pada siapa atau negara mana yang lebih agresif dan proaktif untuk mempergunakan akses pasar perdagangan dan investasi.

Menurutnya, Indonesia perlu lebih proaktif dalam memanfaatkan akses pasar perdagangan ke Korea sehingga trend kinerja ekspor Indonesia ke Korea dapat meningkat.

"Karena saat ini masih relatif stagnan bahkan cenderung turun kalau dibandingkan pada dengan 10 tahun yang lalu," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×