kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Imbal hasil tinggi, kondominium laris manis


Senin, 12 Agustus 2013 / 06:46 WIB
Imbal hasil tinggi, kondominium laris manis
ILUSTRASI. Nasabah melakukan transaksi keuangan di?kantor cabang BCA di Jakarta, Selasa (25/5). ./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/25/05/2021.


Reporter: Adisti Dini Indreswari | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Imbal hasil tinggi menjadi daya tarik investor untuk membenamkan dananya di properti. Tengok saja, riset terbaru konsultan properti Jones Lang LaSalle.      

Jones Lang LaSalle (JLL) mencatat: margin harga kondominium selama semester pertama 2013 ini mencapai 17%. Angka ini mengalahkan kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di periode yang sama yang cuma 11,63%.   

Ini pula yang membuat  penjualan kondominium di pasar primer Jakarta kuartal II-2013 mencapai 4.280 unit.  Jika dihitung selama enam bulan pertama tahun ini, penjualan ini bahkan sudah tembus 8.000 unit atau naik lebih dua kali lipat dari periode sama 2012, sebanyak 4.000 unit.

Anton Sitorus, Head of Reseach Jones Lang LaSalle memprediksi, sampai akhir tahun ini, penjualan kondominium di Jakarta bisa mencapai 17.000 unit, melonjak dari tahun lalu yang cuma 12.000 unit. "Pengembang makin gencar membangun kondominium," katanya ke KONTAN, belum lama ini.

Kondominium segmen menengah dan bawah  mendominasi proyek baru sejak tahun 2012.  Hal ini, kata Anton lantaran kebutuhan kondominium di segmen ini lebih tinggi.

Ferry Salanto, Associate Director Reseach Colliers International Indonesia menambahkan, promosi pengembang yang begitu gencar untuk kembali ke kota (back to city) juga turut mendongkrak penjualan kondominium ini.

Anton memprediksi, sampai tahun 2016, akan ada tambahan pasokan 37.800 unit kondominium di Jakarta, dari yang ada sekarang sekitar 89.900 unit. Hebatnya, sekitar 70% dari calon pasokan baru sudah terserap pasar.

Harga yang terus naik menjadi pertimbangan. Selama semester I-2013, harga kondominium di Jakarta naik 11%-17%. Saat ini, harga jual kondominium Rp 10 juta per meter persegi (m²) hingga Rp 25 juta m². Ini belum menghitung keuntungan dari sewa.

Kebanyakan pembeli kondiminium adalah investor. Mereka membeli kondominium bukan untuk ditempati, tapi disewakan.

Tak mau menyia-nyiakankesempatan, pengembang terus membanjiri pasokan. PT Ciputra Property Tbk berencana melansir apartemen baru, The Suites berkapasitas 120 unit semester II-2013. Ini adalah apartemen keempat di superblok Ciputra World Jakarta (CWJ) 2. Direktur dan Sekretaris Perusahaan Ciputra

Property Artadinata Djangkar mengklaim, penjualan tiga apartemen sebelumnya di CWJ 2 sudah 80%.

PT Agung Podomoro Land Tbk juga berniat memasarkan apartemen baru di Simprug, Jakarta Selatan.                    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×