Reporter: Ratih Waseso | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perum Bulog mendapat penugasan untuk melakukan impor daging kerbau sebanyak 80.000 ton dari India. Namun untuk bahan kebutuhan pokok lainnya seperti gula, Direktur Utama Bulog Budi Waseso menyebut pihaknya belum mendapatkan penunjukan tersebut.
"Gula sampai hari ini belum ada penugasan buat kita. Baru dalam kategori hasil putusan Rakortas jadi belum bisa saya sampaikan bahwa berapa sih yang pasti diberikan kepada Bulog untuk kesiapan operasi pasar dalam menjelang hari Ramadhan dan Lebaran karena sampai saat ini belum tahu," kata Budi Waseso saat diskusi daring Bulog pada Rabu (3/2).
Terkait negara mana yang akan jadi asal impor gula nantinya, Buwas sapaan akrabnya menjelaskan tergantung dari negara mana yang siap dan memberikan penawaran harga yang terbaik.
imporBaca Juga: Ini alasan Bulog tidak masuk dalam holding BUMN pangan
"Kalau kuota yang diberikan sih 100.000 sampai 150000 ton gula kristal putih tapi yang ada di GMM [PT Gendhis Multi Manis] itu 53.000 rawsugar kalau kita giling perlu waktu. Itu kita giling jadi gula kristal putih perlu waktu dan tentunya ini juga tidak menjamin dalam operasi pasar di hari raya keagamaan," imbuhnya.
Adapun jika ternyata Bulog tidak memperoleh jatah penugasan impor gula, maka akan dilakukan langkah lain dalam pemenuhan permintaan gula saat Ramadan dan Lebaran tahun ini.
Upaya yang akan ditempuh Bulog ialah, dengan melakukan kerja sama dengan produsen gula di domestik untuk memenuhi kepentingan operasi pasar.
"Kalau tidak diberikan tugas impor gula kita akan kerja sama dengan produsen gula pasir kita akan beli sekarang untuk kepentingan operasi pasar pada Ramadan dan Lebaran. Kalau ada tugas impor kita impor yang kedua kita akan bekerja sama dengan produksi dalam negeri untuk operasi pasar itu yang kita lakukan," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News