Reporter: Handoyo | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Realisasi impor sapi hidup dan daging sapi untuk kuartal II hingga pertengahan Mei masih belum mencapai 25%. Mengutip data Kementerian Perdagangan (Kemendag) hingga pertengahan Mei ini pemasukan impor sapi bakalan sebanyak 45.000 ekor atau 22% dari persetujuan impor yang diberikan untuk kuartal II sebanyak 199.000 ekor.
Sementara itu, untuk pemasukan sapi potong masih sekitar 15.000 ekor, atau sekitar 18% dari persetujuan impor yang diberikan sebanyak 81.000 ekor. Bahkan untuk impor daging sapi realisasi pemasukannya hanya 7% atau sekitar 3.010 ton dari persetujuan impor yang diberikan sebanyak 43.000 ton.
Bachrul Chairi, Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengatakan, pihaknya akan melakukan evaluasi terkait realisasi pemasukan importasi sapi hidup maupun daging sapi yang dilakukan oleh perusahaan.
Seperti diketahui, dalam peraturan importasi sapi hidup maupun daging sapi tersebut perusahaan importir akan dicabut izin impornya bila tidak merealisasikan minimal 80% dari volume izin impor yang diberikan. "Pasti nanti ada (hukuman). Daging enam bulan (evaluasinya), kalau sapi satu tahun (evaluasinya)," kata Bachrul, akhir pekan lalu.
Kemendag sendiri telah memiliki perencanaan indikatif untuk impor sapi hidup tahun 2014 hingga mencapai 750.000 ekor. Jumlah perencanan impor sapi hidup tersebut untuk menjaga keseimbangan antara harga yang diterima peternak dengan konsumen daging. Bila pada sapi hidup pemerintah memberikan perencanaan impor, namun untuk daging beku pemerintah memberikan kebebasan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News