Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Gabungan Pelaku Usaha Peternakan Sapi Potong Indonesia (Gapuspindo) menyambut kerjasama Indonesia dengan Meksiko dalam pengadaan sapi impor. Wakil Ketua Umum Gapuspindo Didiek Poerwanto mengatakan, mereka telah diajak bertemu dengan pihak pengusaha sapi dari Meksiko untuk membicarakan proses impor sapi indukan dan bakalan.
Namun sejuah ini, Gapuspindo belum melakukan kesepakatan bisnis yang mengikat karena Meksiko belum memberikan harga yang pasti.
"Mereka bilang masih menghitung berapa biaya kapal yang dibutuhkan untuk bisa sampai ke Indonesia. Seharusnya sebagai pemain baru harganya lebih rendah dari Australia," ujar Didiek, Kamis (20/10).
Direktur Utama PT Karunia Alam Sentosa Abadi ini bilang, para importir sapi bakalan dan indukan akan tertarik membeli dari Meksiko bila harga yang ditawarkan sampai ke Indonesia di bawah US$ 3 per kilogram (kg). Sebab saat ini harga sapi bakalan dari Australia sudah di atas US$ 3 per kg.
Harga di Australia memang tengah naik sebab pada musim kemarau Negara Kanguru ini bisa menjual lebih murah lagi di kisaran US$ 2,64 per kg. Namun saat ini Australia tengah mengurangi penjualan sapi karena stoknya sudah berkurang. "Jadi Asutralia mau recovery dulu," oaparnya.
Didiek berhitung, selama ini, biaya kapal menyumbangkan sekitar 20%-25% untuk harga sapi dari Australia. Dengan catatan, waktu yang dibutuhkan untuk impor sapi dari Australia ke Indonsia rata-rata 6 hari sampai 10 hari. Sementara, dari Meksiko membutuhkan waktu lebih lama yakni antara 21 hari hingga 25 hari, sehingga perhitungannya pasti berbeda dengan Australia.
Salah satu solusi agar Meksiko bisa menjual sapi dengan harga murah, mereka harus memakai kapal besar dengan kapasitas 20.000 ekor sapi sebagai kapal angkut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News