Reporter: Vina Elvira | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski kinerja di kuartal pertama masih melesu, PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) tetap berupaya mengejar pertumbuhan bisnis di sepanjang tahun ini. Pihaknya berharap akan ada kenaikan pendapatan sekitar 10%-11% dibandingkan realisasi pada tahun 2022.
Untuk diketahui, PRDA mencetak pendapatan sebesar Rp 517,8 miliar di kuartal I-2023. Angka ini lebih rendah 6,87% dibandingkan pendapatan pada kuartal I-2022 yang tercatat sebesar Rp 517,82 miliar.
Bersamaan dengan itu, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk juga terpantau menyusut 32,12% menjadi Rp 71,42 miliar per akhir Maret lalu.
Baca Juga: Prodia Widyahusada Targetkan Kontribusi Digital Channel Capai 18% Selama Tahun 2023
Direktur Bisnis dan Pemasaran Prodia Widyahusada Indriyanti Rafi Sukmawati mengungkapkan, perusahaan akan berusaha mengejar pertumbuhan kinerja di sisa tahun ini lewat sejumlah agenda bisnis. Salah satunya melalui pengembangan teknologi dan penguatan bisnis digital channel.
“Kuartal I-2023 kami hasilkan 16,8% trafik datang dari digitalisasi dan kalau dilihat growth-nya tahun lalu sudah lumayan tinggi ratusan persen. Sekarang baru di kuartal I-2023 (digital channel) kami growth di atas 36%,” ungkap Indriyanti, ketika ditemui di Jakarta, Minggu (7/5).
Transformasi digital merupakan strategi perusahaan di tahun 2023 dalam menjawab tantangan pasar dan kebutuhan masyarakat. Salah satu manifestasi transformasi digital Prodia adalah dengan meluncurkan aplikasi kesehatan terintegrasi U By Prodia.
Lewat anak usahanya, PT Prodia Digital Indonesia, PRDA akan mengembangkan aplikasi U by Prodia, pengembangan Prodia Mobile for Doctor, serta menyediakan pemesanan layanan home service dengan jangkauan hingga lebih dari 1.000 lokasi per hari di seluruh Indonesia.
Selain fokus pada digital channel, Prodia juga menargetkan untuk bisa meluncurkan 10 test laboratorium baru setiap tahun. Pihaknya akan terus update terhadap pemanfaatan teknologi terbaru laboratorium medis dan dinamika industri layanan kesehatan di Indonesia.
“Jadi kami balance antara bisnis dan ilmu pengetahuan, punya. Test baru ini kan betul-betul kita lihat manfaatnya apa dan kita effort luar biasa. Ke depan Prodia selalu mengusung jadi pioneer untuk pengembangan teknologi dan pemeriksanaan laboratorium,” jelasnya.
Di samping itu, ekspansi penambahan outlet juga tetap dilakukan Prodia. Rencananya, akan ada penambahan dua cabang baru di tahun 2023, di mana satu cabang terbaru sudah dibuka di Grand Wisata belum lama ini. Dan satu cabang baru lagi akan dibuka di daerah Jawa Tengah.
Pada tahun ini PRDA menyiapkan alokasi belanja modal sebesar Rp 200 miliar-Rp 300 miliar. “Itu dibagi-bagi ada untuk pengembangan outlet, pengembangan layanan, ada juga infrastruktur IT, karena IT juga terus berkembang,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News