kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Indofarma (INAF) teken 5 nota kesepahaman di sepanjang Februari 2020


Senin, 23 Maret 2020 / 22:30 WIB
Indofarma (INAF) teken 5 nota kesepahaman di sepanjang Februari 2020
ILUSTRASI. Eksekutif, Direktur Keuangan Indofarma Herry Triyatno.foto dok.pribadi


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .

Urgensi pembuatan obat kanker payudara yang harganya lebih ekonomis ini dirasa penting karena tingkat prevelensi kanker payudara di Indonesia semakin besar. Ditambah BPJS tidak lagi menjamin obat kanker payudara Trastuzumab atau Herceptin. 

Selain untuk segmen farma, Indofarma juga menguatkan segmen alat kesehatannya dengan mengajak dua produsen alkes yakni SWS (HK) Ltd yang kantornya berpusat di Hong Kong dan PT Poly Jaya Medikal. "Kerjasama dengan SWS tahap awal memasarkan produk alat kesehatan mereka terutama produk Hemodialisa. Ke depannya INAF juga akan memasarkan peralatan pendukung Hemodialisa," jelasnya.

Herry menjelaskan lebih lanjut, kerjasama dengan SWS  diawali dengan memasarkan dan menjual. Lalu ke depannya kerjasama akan dilanjutkan dengan  Indofarma menjadi produsen peralatan asli atau Original Equipment Manufacturer untuk produk SWS.  Kemudian dengan PT Poly Jaya Medikal untuk pemasaran dan pendistribusian alat kesehatan. 

Herry menjelaskan Poly Jaya merupakan perusahaan alkes lokal yang memproduksi peralatan kesehatan dengan line produk yang beragam. Saat ini INAF memasarkan dengan Indofarma Global Medika (IGM) sebagai distributor. "Ke depannya memungkinkan untuk OEM juga," ungkapnya. 

Baca Juga: Alat tes corona asal China dan Korea bisa didistribusikan ke rumah sakit pekan depan

Sementara itu untuk menguatkan segmen herbalnya, Indofarma turut menggandeng Gabungan Pengusaha (GP) Jamu pada 21 Februari 2020.

Dalam hal ini Indofarma membuka potensi kerjasama dengan para Pengusaha Jamu yang berasal dari seluruh daerah di Indonesia. Adapun nota kesepahaman yang diteken bersama GP Jamu untuk penelitian dan pengembangan terhadap kekayaan sumber daya alam Indonesia yang berpotensi menumbuhkan industri jamu atau herbal di tanah air. 

INAF berkomitmen menyediakan bahan baku ekstrak yang mempunyai kualitas terjamin sesuai standard. Di sisi lain, Gabungan Pengusaha Jamu yang bertanggung jawab pengembangan industri obat tradisional. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×