kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indomaret wait and see naikan harga


Kamis, 30 Juli 2015 / 10:06 WIB
Indomaret wait and see naikan harga


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Havid Vebri

JAKARTA.  Melemahnya nilai tukar rupiah disertai melambatnya ekonomi dan daya beli masyarakat membuat PT Indomarco Prismatama berhati-hati menentukan harga jual barang yang dijual di gerai Indomaret.

Direktur PT Indomarco Prismatama Wiwiek Yusuf mengatakan, dengan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS seperti yang terjadi saat ini tidak membuat perseroan langsung menaikkan harga jual.

Menurut Wiwiek, peritel seperti Indomart memperoleh barang untuk dijual dari para pemasok atau prinsipal. Dengan kata lain, Indomaret sifatnya hanya sebagai distributor. "Jadi, kami bukan price maker, tidak bisa menentukan harga. Soal harga, itu ada ditangan pemasok," jelas Wiwiek, (28/7).

Meski rupiah terus melemah terhadap dolar AS, tapi selama pemasok belum menaikan harga, Indomaret juga tidak bisa menaikan harga jual. Indomaret dan peritel lainnya juga tidak memiliki kekuatan untuk meminta pemasok menahan harga. Penyesuaian harga jual baru bisa dilakukan ketika pemasok sudah mulai menaikkan harga.

Tapi, kenaikannya juga belum tentu dilakukan sekaligus. Bisa jadi kenaikan harga dilakukan bertahap. "Soalnya, pemasok biasanya sudah punya stok barang yang cukup sekitar dua bulan," imbuh Wiwiek.

Selain pelemahan rupiah, lanjut Wiwiek, kebijakan menaikkan harga oleh pemasok juga tergantung dari kompetitor. Pemasok tetap akan memperhatikan level kenaikan harga yang diambil para kompetitor sembari mencermati fluktuasi kurs yang terjadi.

Hal inilah yang menjadi dasar Indomaret untuk melakukan penyesuaian hingga mencapai level tertentu. Nah, jika penyesuaian sudah dilakukan, ini artinya akan ada dampak terhadap daya beli masyarakat.

Apalagi, persaingan di industri ritel kian ketat. Salah-salah menaikan harga, konsumen pun beralih ke tetangga sebelahnya. "Hal ini bisa disiasati dengan promosi, beli sejumlah barang tertentu akan memproleh barang lain gratis, misalnya," tandas Wiwiek.

Dia menambahkan, hal yang paling mungkin dilakukan dalam situasi sekarang adalah efisiensi. Efisiensi melalui penggunaan teknologi merupakan hal yang paling umum dilakukan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Berita Terkait



TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×