kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indomobil (IMAS) optimistis bisnis otomotif bakal membaik di tahun 2021


Rabu, 11 November 2020 / 15:55 WIB
Indomobil (IMAS) optimistis bisnis otomotif bakal membaik di tahun 2021
ILUSTRASI. Salah satu brand dari Indomobil Sukses International (IMAS)


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indomobil Sukses Interational Tbk (IMAS) meyakini bahwa sektor otomotif perlahan akan pulih. Meskipun pasar saat ini menunjukkan pelemahan, namun hal tersebut tak menghalangi perusahaan ini untuk tetap menghadirkan produk terbarunya.

Direktur Utama IMAS Jusak Kertowidojo mengakui bahwa pandemi telah mengakibatkan penurunan permintaan kendaraan. Khusus untuk pasar mobil, pada bulan April lalu, permintaan hanya menyisakan 10% dari volume penjualan rutin bulanan alias pasar anjlok hampir 90%.

"Namun memasuki bulan September permintaan sudah berkisar 50% dari waktu normal sebelum pandemi, kami memperkirakan bulan Desember nanti bisa 65% dari masa normal," jelas Jusak saat paparan publik virtual, Rabu (11/11).

IMAS pun berharap, di awal tahun depan, pasar kendaraan roda empat dapat pulih di angka 80% dan perlahan bisa menyamai tahun lalu.

Baca Juga: Indomobil mulai pekan ini distribusi mobil KIA

Potensi pasar mobil di Indonesia dipandang Jusak masih sangat tinggi. "Kalau dilihat penetrasi mobil terhadap jumlah penduduk saat ini masih rendah, hal ini pertanda Indonesia pasar yang akan  berkembang di masa mendatang," katanya.

Guna meningkatkan kompetisi di tengah persaingan pasar mobil, IMAS telah menaungi APM beberapa merek seperti Nissan, KIA, Audi, Suzuki hingga alat berat dan truk Volvo dan Hino. Untuk KIA, tercatat tahun lalu Indomobil sudah memasarkan produk asal negeri ginseng itu di bawah bendera APM nya PT Kreta Indo Artha (KIA).

Jusak mengatakan produksi mobil-mobil KIA direncanakan menggunakan fasilitas pabrik miliki IMAS yang sudah eksisting. Sehingga belum ada opsi untuk menambah lini produksi baru ke depannya.

Adapun sampai dengan semester pertama tahun ini IMAS mencatatkan belanja modal sebanyak Rp 603 miliar, rinciannya Rp 347 miliar untuk penambahan armada rental dan logistik dan sisanya untuk operasionalisasi umum perusahaan. Jumlah tersebut terbilang kecil dibandingkan belanja moda IMAS di enam bulan tahun 2019 yang mencapai Rp 2,29 triliun.

Selanjutnya: Pendapatan turun, Indomobil (IMAS) fokus efisiensi dan optimalisasi pemasaran di 2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×