kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Indonesia butuh banyak "polisi internet"


Sabtu, 18 Oktober 2014 / 13:19 WIB
Indonesia butuh banyak
ILUSTRASI. Blok Masela: Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif


Sumber: Kompas.com | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Indonesia membutuhkan banyak "polisi internet" alias ahli teknologi informasi (IT) karena tuntutan perkembangan zaman yang banyak terhubung dengan internet (internet of everything), kata Managing Director Cisco Indonesia Sancoyo Setiabudi.

"Terkait sumber daya manusia, dunia IT semakin lama permintaannya semakin tinggi, pada kenyataannya negara kita masih kekurangan ahli IT. Jadi jika ahlinya saja terbatas, bagaimana bisa mewujudkan internet yang baik dan aman," kata Sancoyo di Jakarta, Selasa (14/10/2014), seperti dikutip Antara.

Ia mengatakan bahwa hal ini juga tidak terlepas dari posisi Indonesia yang memiliki potensi yang sangat besar dalam berbagai macam hal termasuk internet.

"Bukan hanya karena Indonesia punya jumlah penduduk besar, tetapi juga pada kenyataannya pengguna internet di Indonesia berjumlah sekitar 71,2 juta orang, terbesar di Asia Tenggara," kata Sancoyo.

Menurut suatu penelitian, katanya, dalam 10 tahun ke depan, secara global "internet of everything" akan menimbulkan peluang bisnis yang nilainya bisa mencapai sekitar 19 triliun dolar AS.

Ia mengatakan bahwa pihaknya telah bekerjasama dengan 167 institusi pendidikan yang tersebar di seluruh Indonesia, termasuk di kawasan Indonesia bagian timur.

"Program ini bertujuan meningkatkan sumber daya manusia di Indonesia terkait dengan dunia IT," katanya.

Ia mengatakan bahwa institusi pendidikan lainnya yang menginginkan program gratis ini juga harus menyediakan sumber daya yang baik, seperti sumber daya pendidik.

"Karena program yang baik tanpa adanya pendidik yang mumpuni, juga tidak akan berjalan lancar," ujarnya. Cisco merupakan perusahaan yang memproduksi perangkat jaringan internet yang meliputi peralatan jaringan komputer dan komunikasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×