kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Indonesia diharapkan mampu produksi baterai kendaraan listrik di tahun 2025


Selasa, 16 Februari 2021 / 15:48 WIB
Indonesia diharapkan mampu produksi baterai kendaraan listrik di tahun 2025
ILUSTRASI. Petugas melakukan pengisian listrik kendaraan bermotor jenis mobil . (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)


Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .

“Seluruh proses penyiapan investasi proyek baterai kendaraan listrik dan penyiapan infrastruktur pendukung harus dilakukan sekarang dan beriringan,” imbuh dia.

Lebih lanjut, proyek baterai kendaraan listrik tentu akan menelan biaya investasi yang besar dan bergantung pada jumlah cell baterai yang diproduksi di Indonesia.

Agus menjelaskan, jika kapasitas cell berada di kisaran 100 Gigawatt hour (GWh), maka total investasinya hanya sekitar US$ 13 miliar. Namun, nilai investasi baterai kendaraan listrik bisa membengkak sampai US$ 17 miliar jika kapasitas cell yang dibutuhkan mencapai 140 GWh.

Nilai investasi tersebut terbagi dalam beberapa segmen. Misalnya, di segmen penambangan (mining) bahan baku baterai kendaraan listrik, dibutuhkan biaya investasi sekitar US$ 100 juta—US$ 150 juta. Kemudian, kebutuhan investasi untuk pembangunan fasilitas smelter pengolahan baterai kendaraan listrik bisa mencapai US$ 3 miliar.

Adapun nilai investasi yang dibutuhkan untuk membangun fasilitas pembuatan prekursor dan katoda baterai masing-masing mencapai US$ 1,1 miliar dan US$ 2,5 miliar. “Karena investasinya besar, kami sangat hati-hati di tiap langkah. Harus diketahui mana yang patut didahulukan dan mana yang menyusul,” ungkap dia.

Lantas, pihak tim percepatan terus berusaha meyakinkan calon mitra supaya setiap bahan baku baterai kendaraan listrik di Indonesia bisa diproses di dalam negeri sekaligus memberi nilai tambah sebesar-besarnya bagi negara.

Selanjutnya: Pencarian calon mitra proyek baterai kendaraan listrik berlanjut, Tesla masuk radar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×