kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.934.000   -11.000   -0,57%
  • USD/IDR 16.341   27,00   0,17%
  • IDX 7.544   12,60   0,17%
  • KOMPAS100 1.047   -4,04   -0,38%
  • LQ45 795   -5,29   -0,66%
  • ISSI 252   0,56   0,22%
  • IDX30 411   -3,03   -0,73%
  • IDXHIDIV20 472   -7,09   -1,48%
  • IDX80 118   -0,54   -0,46%
  • IDXV30 121   -0,69   -0,57%
  • IDXQ30 131   -1,32   -1,00%

Indonesia dihujani waralaba asing


Sabtu, 10 Desember 2011 / 10:00 WIB
ILUSTRASI. Ini 10 daftar game yang paling sering diperbincangkan di Twitter sepanjang tahun 2020


Reporter: Maria Rosita | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Indonesia kembali dihujani merek waralaba asing. Tanggal 12 Desember nanti Asosiasi Waralaba Internasional (International Franchise Association) dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parenkraf) meneken kontrak masuknya belasan waralaba Amerika Serikat ke Indonesia.

Di antaranya Applebee's, Denny's, Johnny Rockets, Carvel Ice Cream, Cinnabon, Schlotzsky's, Moe's Southwest Grill, Crestcom (leadership training franchise),The Vitamin Shoppe, Great American Cookies,Marble Slab Creamery, Pretzelmaker, Pollo Tropical, Rita's Italian Ice, Which Wich, Wing Zone

Pemerintah menyambut positif. Direktur Promosi Dalam Negeri Kementerian Budaya dan Pariwisata, M. Farid berpendapat kehadiran asing membuka peluang kerja warga lokal. Dia mengestimasi 1-2 gerai waralaba bisa menghidupi 200 orang. Utamanya lagi, memperkaya segmen waralaba di Indonesia. Gambarannya, kalau segmen lengkap dan mereknya mendunia, luar melihat negara kita masuk level internasional. Selanjutnya, menyedot investor asing lagi.

"Brand-brand asing terus datang," kata Farid kepada KONTAN, Jumat (9/12). Menurut Farid, wajar asing tertarik masuk ke Indonesia, 230 juta penduduk merupakan pasar yang besar. Selain itu, ketertarikan mereka mengindikasikan pariwisata Indonesia menarik karena aman. Selanjutnya memancing bisnis lain dari negara berbeda. Selain Amrik, Eropa juga kepincut mengembangkan waralaba ritel di Indonesia. Selebihnya, Singapura, Malaysia, Australia, China, dan Jepang. Umumnya waralaba hotel dan kuliner. Dia menyimpulkan, kehadiran merek asing memacu wisatawan ke Indonesia.

Badan Pusat Statistik mencatat pendapatan nasional dari wisatawan mancanegara menyumbang US$ 7,7 miliar atau sekitar Rp 75 triliun. Pemerintah mengincar tahun ini mencapai Rp 82,5 triliun atau naik 10% dari tahun lalu. Tahun depan dia yakin bakal lebih 10%. Sementara wisatawan nusantara (wisnus) sekitar Rp 154 triliun tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×