kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.487.000   72.000   2,98%
  • USD/IDR 16.610   15,00   0,09%
  • IDX 8.220   131,49   1,63%
  • KOMPAS100 1.141   22,27   1,99%
  • LQ45 818   21,47   2,70%
  • ISSI 289   3,63   1,27%
  • IDX30 428   12,27   2,95%
  • IDXHIDIV20 486   16,11   3,43%
  • IDX80 127   2,59   2,09%
  • IDXV30 135   1,25   0,94%
  • IDXQ30 136   4,53   3,45%

Indonesia produsen CSPO terbesar di dunia


Selasa, 10 Juni 2014 / 16:26 WIB
Indonesia produsen CSPO terbesar di dunia
ILUSTRASI. Rebung bermanfaat menurunkan kolesterol.


Reporter: Handoyo | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Pemerintah mengklaim Indonesia sebagai produsen Certified sustainable palm oil (CSPO) terbesar di dunia. Dari 8,5 juta ton minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) yang memiliki CSPO, sebanyak 53% atau sekitar 4,5 juta ton berasal dari Indonesia.

Bayu Krisnamurthi Wakil Menteri Perdagangan mengatakan, meskipun masih relatif kecil dibandingkan dengan produksi CPO yang mencapai 30 juta ton, namun ekspor CPO yang bersertifikasi berkelanjutan tersebut terbesar di dunia. "Kalau mereka (Uni Eropa) menerapkan kebijakan hanya membeli sustainable palm oil, Indonesia yang paling siap," kata Bayu, Selasa (10/6).

Catatan saja, ekspor Indonesia ke Uni Eropa pada tahun 2013 mencapai US$ 18,1 miliar atau meningkat 0,6% dibanding tahun 2012 dengan angka US$ 18 miliar. Komoditas ekspor utama didominasi oleh produk-produk pertanian, terutama kelapa sawit dan turunannya.

Uni Eropa dengan 28 negara anggota (EU-28) merupakan pasar terbesar ke-2 ekspor minyak kelapa sawit Indonesia. Pada tahun 2013, ekspor minyak kelapa sawit Indonesia ke Uni Eropa mencapai 3.730.000 per metrik ton (MT) dengan nilai US$ 2,85 miliar.

Indonesia menekankan bahwa isu sustainability seharusnya diterapkan pada semua vegetable oils dan bukan hanya pada minyak kepala sawit. Indonesia juga mengusulkan agar dilakukan sinkronisasi dua sistem yang masing-masing digunakan Uni Eropa dan Indonesia dalam mendorong pengelolaan kepala sawit secara berkelanjutan, yakni Roundtable Sustainable Palm Oil (RSPO) di Uni Eropa dan Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) yang digunakan Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×