kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.521.000   11.000   0,73%
  • USD/IDR 15.656   -53,00   -0,34%
  • IDX 7.788   -1,42   -0,02%
  • KOMPAS100 1.207   0,14   0,01%
  • LQ45 955   0,37   0,04%
  • ISSI 235   -0,75   -0,32%
  • IDX30 493   0,55   0,11%
  • IDXHIDIV20 587   -1,48   -0,25%
  • IDX80 137   -0,05   -0,03%
  • IDXV30 143   -0,04   -0,03%
  • IDXQ30 163   -0,09   -0,06%

Indonesia Ternyata Memasok Bahan Baterai Nikel ke Tesla, Berapa Jumlahnya?


Rabu, 23 Oktober 2024 / 14:12 WIB
Indonesia Ternyata Memasok Bahan Baterai Nikel ke Tesla, Berapa Jumlahnya?
ILUSTRASI. Indonesia siap untuk mengekspor bahan baku baterai berbasis nikel yang digunakan dalam produksi mobil listrik ke Amerika Serikat. REUTERS/Florence Lo


Sumber: Reuters | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia, sebagai salah satu negara penghasil nikel terbesar di dunia, siap untuk mengekspor bahan baku baterai berbasis nikel yang digunakan dalam produksi mobil listrik ke Amerika Serikat.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Bahlil Lahadalia, mengumumkan rencana ini pada hari Jumat lalu, yang mencerminkan langkah strategis Indonesia untuk memanfaatkan kekayaan sumber daya alamnya dalam industri kendaraan listrik (EV).

Ekspor ke Tesla dari Weda Bay

Bahlil menyebutkan bahwa Indonesia akan mengekspor bahan yang dikenal sebagai precursor baterai EV kepada perusahaan mobil listrik asal AS, Tesla. Rencana ekspor ini akan dilakukan dari lokasi Weda Bay, meskipun rincian terkait volume pengiriman belum diungkapkan.

Baca Juga: Cybertruck: Mimpi yang Tak Terwujud di Balik Janji Manis Tesla

Pernyataan ini menunjukkan upaya Indonesia untuk menjadi pemain utama dalam rantai pasokan baterai EV global.

Fokus pada Pengembangan Industri EV

Dengan kekayaan cadangan nikel yang melimpah, Indonesia telah berkomitmen untuk mengembangkan industri kendaraan listrik domestik. Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Indonesia telah aktif menggandeng Tesla untuk berinvestasi dalam produksi baterai dan manufaktur mobil di tanah air.

Upaya ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah dari sumber daya alam, tetapi juga untuk menciptakan lapangan kerja dan memperkuat ekonomi nasional.

Langkah Awal Menuju Kemitraan Global

Sebelumnya, Indonesia juga telah melaporkan ekspor precursor baterai EV ke China, menunjukkan bahwa negara ini sedang berusaha untuk membangun jaringan kemitraan dengan berbagai negara dalam sektor industri kendaraan listrik.

Dengan adanya rencana ekspor ke AS, langkah ini menegaskan posisi Indonesia sebagai pusat pengembangan dan produksi baterai EV di kawasan Asia Tenggara.

Baca Juga: Tenang! Tesla Masih Pegang Bitcoin US$780 Juta Meski Ada Transfer Besar

Tantangan dan Peluang

Meskipun Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan industri EV, tantangan seperti infrastruktur yang masih perlu diperbaiki dan persaingan dengan negara lain dalam industri yang sama tetap ada.

Namun, dengan dukungan kebijakan pemerintah dan investasi asing, terutama dari perusahaan-perusahaan terkemuka seperti Tesla, Indonesia memiliki peluang untuk menjadi pemimpin dalam industri ini.

Harapan untuk Masa Depan yang Berkelanjutan

Ekspor bahan baku baterai ini merupakan bagian dari strategi Indonesia untuk bertransisi ke ekonomi yang lebih berkelanjutan.

Baca Juga: Jenius! Remaja 18 Tahun Ini Berhasil Perbaiki Mobil Tesla Hancur Menjadi Mulus Lagi

Dengan semakin meningkatnya permintaan akan kendaraan listrik di seluruh dunia, termasuk di Amerika Serikat, Indonesia diharapkan dapat memanfaatkan momentum ini untuk mengembangkan sektor industri yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Secara keseluruhan, langkah Indonesia untuk mengekspor bahan baku baterai ke Tesla merupakan tonggak penting dalam upaya negara ini untuk membangun industri EV yang kompetitif dan berkelanjutan, serta mengukuhkan posisinya di pasar global.

Selanjutnya: Kombes Ahrie Sonta Gantikan Mayor Teddy jadi Ajudan Prabowo, Berikut Profilnya

Menarik Dibaca: Ingat! Besok 24 Oktober 2024 Hari Terakhir Pemesanan ORI026

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM) Penerapan Etika Dalam Penagihan Kredit Macet

[X]
×