Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten properti, PT Indonesian Paradise Property Tbk (INPP) berharap hingga akhir tahun 2022 pihaknya bisa mencetak penjualan sebesar Rp 200 miliar.
Presiden Direktur dan CEO INPP Anthony Prabowo Susilo menjabarkan kontribusi terbesar berasal dari 31 Sudirman Suites Makassar.
"Kami harapkan hingga akhir tahun bisa dapat penjualan Rp200 miliar," ujarnya saat ditemui di Jakarta, Jumat (28/10).
Ia melanjutkan, saat ini kinerja mall dan hotel juga terlihat telah pulih. Anthony menyatakan okupansi hotel yang dikelolanya mencapai 80% dan mall juga sudah terisi di atas 95%, termasuk mall FX Sudirman.
Baca Juga: Okupansi Hotel di Bali Menanjak, Indonesian Paradise (INPP) Evaluasi Tarif Kamar
Ia menambahkan, kota Jakarta mengalami pertumbuhan dan kebangkitan signifikan dibandingkan daerah lainnya dalam hal okupansi hotel.
Sebagai informasi, aset hotel INPP hingga kini terdiri dari Sheraton Bali Kuta Resort, Keraton at The Plaza, Grand Hyatt Jakarta, Maison Aurelia Bali, Harris Hotel Tuban Bali, Harris Hotel Batam Center, Harris Suites fx Sudirman, Harris Resort Waterfront Batam, Harris Hotel Tebet, dan Pop! Hotel Sangaji Yogyakarta.
Sementara itu dari segmen mall, INPP tercatat memiliki dan mengelola beachwalk Shopping Center Bali, 23 Paskal Shopping Center Bandung, Plaza Indonesia, Park 23 Entertainment Center Bali, dan fx Sudirman Jakarta.
Pada tahun depan mendatang, INPP mengatakan siap menambah portofolio propertinya. Pihaknya tidak membeberkan besaran investasi yang disiapkan, tetapi pihaknya telah memiliki enam proyek yang akan dikerjakan.
"Untuk tahun 2023 mendatang kami akan menambah portofolio yang menjadi recurring dan development income center," kata dia.
Enam proyek yang akan digarap antara lain adalah 23 Paskal Extension, Antasari Place, proyek mixed use development Semarang, Hyatt Place Makassar, Sahid Kuta Lifestyle Resort, dan landed residential dan komersial Balikpapan.
"Khusus proyek di Balikpapan saat ini sudah selesai rancangan desainnya dan diproyeksi pada kuartal I-2023 akan dimulai pembangunan untuk dua hektar tahap pertama. Harga residensial dimulai dari Rp 2,5 miliar. Menyusul kemudian proyek Semarang," jelas Anthony.
Mengenai capex pada tahun 2023, pihaknya juga tidak memberikan proyeksi besaran angkanya. Anthony mengatakan, dengan adanya lima sampai dengan enam proyek kebutuhan dana biasanya rata-rata nilai hutang 50% sampai 70% dari proyek.
"Akan ada lima sampai enam proyek, tapi angka capex belum bisa saya berikan sekarang. Kebutuhan dana biasanya rata-rata nilai hutang 50% sampai 70% dari proyek," paparnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News