kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Industri kemasan harap-harap cemas


Senin, 16 Oktober 2017 / 06:20 WIB
 Industri kemasan harap-harap cemas


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri pengemasan (packaging lesu). Penurunan daya beli masyarakat dalam negeri menyebabkan pertumbuhan sektor pengemasan turut terkena imbas. Walhasil, Federasi Pengemasan Indonesia mengoreksi target pertumbuhan penjualan.

Stagnannya industri kemasan dirasakan oleh PT Champion Pacific Indonesia Tbk (IGAR). Olah karenanya, tahun ini Champion Pacific tidak terlalu muluk memasang target bisnis. Antonius Muhartoyo, Presiden Direktur Champion Pacific, mengatakan, pihaknya hanya menargetkan pertumbuhan konservatif dalam bisnis pengemasan. Padahal tahun-tahun sebelumnya Champion Pacific menorehkan pertumbuhan 10%-15%.

Melambatnya permintaan produk kemasan saat ini dikhawatirkan membuat stok barang yang telah diproduksi bakalan menumpuk. Kemungkinan stok tahun lalu belum semuanya terjual, kata Antonius, kepada KONTAN, Minggu (15/10).

Apalagi, tahun ini semua bahan baku kemasan rata-rata mengalami kenaikan harga antara 3%-4% dibandingkan tahun lalu. Sehingga industri lebih fokus pada efisiensi ketimbang melakukan ekspansi bisnis.

Sementara, bagi perusahaan produsen kemasan kantong semen PT Yanaprima Hastapersada Tbk (YPAS), kelebihan pasokan atau oversupply produksi semen dalam negeri di tengah melambungnya harga bahan baku telah menekan bisnisnya.

Banyaknya pemain yang mengalami kondisi serupa turut mempersulit industri pengemasan bertumbuh. "Kompetisi antarpemain kantong semen juga tinggi," ujar Rinawati, Direktur Keuangan Yanaprima.

Henky Wibowo, Ketua Umum Federasi Pengemasan Indonesia, mengatakan, pertumbuhan target penjualan tahun ini tidak sesuai target yang ditetapkan. Bila awalnya pertumbuhan industri pengemasan optimistis dapat mencapai 8%-9% pada tahun ini, kini target itu turun menjadi hanya 5%.

Dibandingkan sekarang, bisnis pengemasan pada tahun lalu tumbuh luar biasa. Federasi Pengemasan Indonesia mencatat, nilai industri kemasan, baik untuk berbahan baku kertas maupun plastik mencapai Rp 83 triliun di tahun 2016.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×