kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Industri kosmetik terus bersolek


Jumat, 04 Mei 2018 / 13:13 WIB
Industri kosmetik terus bersolek
ILUSTRASI. Produk Kosmetik


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Walaupun pertumbuhan produk personal care melambat, produk kosmetik dekoratif (make up) diproyeksi masih berpeluang naik. Bahkan kenaikan bisa mencapai dobel digit di tahun ini.
 
Umesh Padhek, Presiden Direktur PT L'Oréal Indonesia, mengatakan, pertumbuhan pasar kosmetik make up di Indonesia dalam tiga tahun ini rata-rata mencapai 10%-15%. "Kami sendiri dapat tumbuh di atas pasar tersebut," ujar Umash, Kamis (3/5).

Bahkan, penjualan segmen kosmetik make up  sudah mulai menyamai produk skin care. Pasar kosmetik Indonesia dinilai masih sangat menjanjikan di tengah pertumbuhan kelas menengah dan populasi perempuan yang terus meningkat.

Menilik laporan keuangan L'Oréal Global, total pendapatan bersih perusahaan ini  pada tahun 2017 sebanyak € 2,1 miliar. Di pasar regional Asia Pasifik, brand ini menguasai 9,6% market share produk kosmetik.

Meningkatnya pengguna jasa internet untuk aktivitas pembelian online turut mempengaruhi penjualan L'Oréal. Melihat potensialnya pasar e-commerce ini memicu L'Oréal segera berbenah mengikuti perkembangan zaman. "Oleh karena itu kami cukup cepat menanggapi tren meningkatnya preferensi belanja online ini," kata Umash.

Sementara, Bryan David Emil, Direktur Utama PT Martina Berto Tbk tidak membantah bila pertumbuhan industri personal care melambat di tahun lalu. "Kalau mengutip Nielsen keseluruhannya cenderung stagnan," ungkapnya.

Namun emiten berkode saham MBTO di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini tetap optimistis, di kuartal II-2018 akan ada perbaikan. "Kelihatannya ada kenaikan volume, apalagi di bulan puasa nanti ada banyak yang melakukan promosi," ujar Bryan.

Tahun ini, Martina Berto menargetkan penjualan kotor sekitar Rp 1,03 triliun, naik tipis dibanding pencapaian tahun lalu yang sebesar Rp 1,02 triliun. Sedangkan, penjualan bersih diperkirakan sebesar Rp 786 miliar atau tumbuh 7,52% dibandingkan realisasi tahun lalu Rp 731,57 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×