Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Mandom Indonesia Tbk (TCID) menilai industri kosmetika Indonesia masih menyimpan potensi besar seiring meningkatnya jumlah penduduk usia produktif. Kondisi ini diyakini akan memperluas basis konsumen dan mendorong pertumbuhan pasar dalam beberapa tahun ke depan.
Corporate Secretary TCID Alia Dewi menilai tantangan utama dalam industri ini pada dasarnya terletak pada tren yang dinamis. Namun, itu juga menjadi peluang utama yang perlu cermat dimanfaatkan oleh pelaku usaha untuk menyesuaikan kebutuhan dan keinginan konsumen.
“Selama produk relevan dengan needs & wants konsumen, kosmetik akan terus dicari dan digunakan,” ungkap Alia kepada Kontan, Senin (25/8/2025).
Sejalan dengan itu, TCID memang berhasil menumbuhkan kinerjanya pada paruh awal tahun dengan penjualan yang tumbuh 25,6% secara tahunan hingga tembus Rp 1,1 triliun.
Baca Juga: Strategi Mandom Indonesia (TCID) Dongkrak Kinerja pada 2025
Secara khusus, Alia bilang penjualan skin care dan makeup berhasil tumbuh sampai 36,4% secara tahunan. Kenaikan ini ditopang produk-produk baru yang diluncurkan sejak kuartal IV-2024. Nah, seiring penetrasi pasar yang berjalan positif, ia bilang produk-produk baru tersebut berhasil diserap maksimal oleh pasar.
Dari sisi pangsa pasar, Alia bilang TCID masih memimpin di sejumlah segmen. Misalnya pada kategori male hairstyling, perseroan masih menjadi market leader melalui merek Gatsby. Kemudian pada kategori kosmetik base makeup, merek PIXY menguasai posisi kedua market share.
Kemudian di kategori male fragrance, Gatsby lagi-lagi mendominasi pasar di posisi kedua market share, sementara di kategori female fragrance ada Pucelle di peringkat ketiga market share.
“Kami terus mempertahankan market share dengan integrasi dari proses product development, marketing, dan sales,” kata Alia.
Namun sedikit berbeda dengan kejayaan di pasar domestik, penjualan ekspor TCID dalam periode yang sama justru terpantau moderat dengan catatan penurunan 4,1% secara tahunan menjadi Rp 335,2 miliar.
Alia menjelaskan itu terjadi akibat kondisi ekonomi negara tujuan ekspor yang cenderung lemah. Asal tahu saja, saat ini TCID masih fokus pada pasar ekspor ASEAN, Jepang, China, Taiwan, Korea Selatan, India, dan Timur Tengah serta Afrika.
Selain itu, penurunan ekspor juga terjadi akibat keterbatasan kontainer yang menghambat proses pengiriman serta pengaruh iklim dagang global yang penuh ketidakpastian sejak awal tahun.
Namun secara keseluruhan, dengan prospek industri yang rata-rata tumbuh stabil, Alia bilang inovasi produk dan strategi pemasaran yang tepat akan menjaga momentum pertumbuhan di industri kosmetika nasional.
Selanjutnya: Begini Strategi Martina Berto (MBTO) Hadapi Sisa Tahun 2025
Menarik Dibaca: Alternatif Olahraga Anak, Baby Shark Run 2025 akan Hadir di Jakarta
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News