kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Industri otomotif bakal menggenjot penjualan pasca PSBB


Rabu, 17 Juni 2020 / 17:48 WIB
Industri otomotif bakal menggenjot penjualan pasca PSBB
ILUSTRASI. Memasuki era new normal dan relaksasi PSBB, pelaku industri otomotif berharap pasar otomotif dapat kembali bergairah.


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memasuki era new normal dan relaksasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), pelaku industri otomotif berharap pasar mobil dapat kembali bergairah. Setelah di lima bulan pertama tahun ini volume penjualan mobil nasional anjlok dobel digit.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Indonesia (Gaikindo), total volume penjualan mobil domestik Januari - Mei 2020 tercatat sebanyak 248.310 unit. Jumlah tersebut turun 41% dibandingkan periode sama tahun lalu 422.497 unit.

Tutupnya diler dan aktivitas jual-beli mobil selama PSBB ditengarai memicu penurunan penjualan. "Dengan relaksasi PSBB ini, kami harapkan para dealer dan APM dapat beroperasi kembali, dan diharapkan penjualan otomotif dapat mulai bergerak lagi," ujar Jongkie Sugiarto, Ketua I Gaikindo kepada Kontan.co.id, Rabu (16/6).

Baca Juga: Penjualan mobil bulan Mei 2020 merosot, ini penjelasan sejumlah agen pemegang merek

Gaikindo tak memaparkan lebih lanjut soal target di sisa tujuh bulan ke depan. Namun asosiasi ini sempat memproyeksikan volume penjualan mobil sampai akhir tahun akan mengalami kontraksi 40% dibandingkan tahun lalu atau sejumlah 600.000 unit.

Dengan perolehan hingga Mei 2020 tersebut, maka para Agen Pemegang Merek (APM) masih harus mengejar volume penjualan hingga 350.000 unit.

Raksasa otomotif nasional PT Astra International Tbk (ASII) tak menampik, penurunan penjualan mobil bulan Mei 2020 tersebut akibat dampak pandemi corona (Covid-19).

"PSBB dan pembatasan pergerakan telah berdampak negatif terhadap penjualan otomotif pada bulan April dan Mei 2020," kata Boy K. Soebroto, Head of Corporate Communication ASII kepada Kontan.co.id, Rabu (16/6).

Astra yang mengampu merek mobil Toyota, Daihatsu, Isuzu, UD Trucks dan lainnya ini tengah bersiap menyongsong era new normal dengan mendorong penjualan mobil. Soal pasokan, menurut Boy, sebagian besar dari pabrik-pabrik perusahaan telah mengamankan stok untuk produksi setidaknya hingga akhir Mei 2020.

Dengan penurunan permintaan di pasar, Astra meyakini tidak akan ada isu kekurangan stok di diler paling tidak hingga pertengahan tahun 2020. "Grup Otomotif Astra tidak memiliki isu yang signifikan terkait dengan rantai pasokan saat ini, dimana pemasok-pemasok OEM masih dapat memenuhi kebutuhan produksi yang masih rendah di pabrik-pabrik kami," sebut Boy.

Astra tidak membeberkan lebih lanjut soal targetnya, namun sebelumnya ASII optimistis masih dapat memimpin pangsa pasar nasional.

Dari Januari-Mei 2020 lalu, Astra menjual total 134.649 unit mobil, tidak termasuk LCGC. Sementara total penjualan mobil domestik mencapai 248.311 unit. Dengan demikian, market share Astra berkisar 54,2% dan masih memimpin pasar mobil nasional.

Merek mobil Toyota yang diampu Astra di bulan Mei 2020 mencatatkan volume penjualan 716 unit, padahal di bulan sebelumnya mencapai 2.090 unit.

Penurunan juga terjadi di merek lainnya, seperti volume penjualan Mitsubishi dan Honda yang pada bulan Mei 2020 tercatat sebanyak 919 unit dan 101 unit, padahal di bulan sebelumnya masing-masing menorehkan volume penjualan 1.113 unit dan 1.183 unit.

Menurut Amelia Tjandra, Direktur Marketing PT Astra Daihatsu Motor, penjualan mobil pasca relaksasi PSBB kali ini akan dipengaruhi oleh kemampuan daya beli. "Daya beli bisa dilihat dari pertumbuhan ekonomi atau PDB jika bisa balik ke level di atas 5%, pasar mobil bisa kembali bergairah," ujarnya.

Berdasarkan data Gaikindo, penjualan Daihatsu sampai dengan bulan Mei 2020 mencapai 49.443 unit, atau turun hingga 38,9% dibandingkan periode sama tahun lalu sebanyak 81.003 unit.

Baca Juga: Penjualan mobil Honda anjlok hingga 89% di Mei 2020, bagaimana dengan bulan ini?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×