Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Djakarta Mining Club telah menggelar seminar bertajuk "Menuju Operasi Peleburan yang Aman, Produktif, dan Berkelanjutan di Indonesia" di Jakarta.
Seminar ini berhasil menarik partisipasi dari berbagai pihak yang terlibat dalam industri pertambangan dan peleburan serta mendorong dialog dan kolaborasi di antara mereka untuk mempromosikan praktik terbaik dalam hal keselamatan, produktivitas, dan keberlanjutan.
Selain menekankan pentingnya keselamatan operasional, para pelaku usaha juga diharapkan memberikan perhatian khusus terhadap lingkungan dan masyarakat, sebagaimana yang disampaikan Manajer Keberlanjutan dari Nickel Industries Limited, Muchtazar.
Baca Juga: Hari Peduli Sampah Nasional, Grup MIND ID Terus Upayakan Program Pengelolaan Sampah
Muchtazar menyampaikan, pada 2023, Nickel Industries Limited berhasil mencatat lebih dari 16 juta jam kerja tanpa kehilangan waktu kerja (lost time injury) dan tetap menjaga status zero fatality sejak unit pengolahan dan pemurnian logam perusahaan beroperasi pada tahun 2019."
Lebih lanjut, Muchtazar menegaskan bahwa keberlanjutan industri pengolahan dan pemurnian logam tidak dapat tercapai jika perusahaan tidak memberikan perhatian yang memadai terhadap upaya pelestarian lingkungan dan pengembangan masyarakat.
"Oleh karena itu, Nickel Industries senantiasa berupaya mengurangi intensitas emisi karbon, salah satunya melalui pembangunan smelter menggunakan teknologi HPAL (High Pressure Acid Leach), serta bekerja sama dengan SESNA untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terbesar di Indonesia dengan kapasitas sebesar 200 MWp. Kami juga berkolaborasi dengan Universitas Hasanuddin untuk memberikan beasiswa penuh kepada siswa di sekitar area operasional kami dalam menempuh pendidikan sarjana," ungkapnya seperti dikutip Jumat (23/2).
Baca Juga: Masyarakat kesulitan mengakses draft revisi UU Minerba
Sesi diskusi kemudian dilanjutkan dengan interaksi antara peserta seminar untuk membahas berbagai topik terkait keselamatan, tren harga komoditas mineral, dan peran pemerintah dalam pengelolaan kawasan industri pengolahan dan pemurnian logam.
Seminar ini ditutup dengan mengambil foto bersama serta jamuan makan malam untuk para pemangku kepentingan yang hadir dalam acara tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News