Reporter: Umi Kulsum | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Industri plastik diperkirakan akan terus berkembang seiring kenaikan pertumbuhan ekonomi dan jumlah penduduk Indonesia. Maklum, industri plastik dibutuhkan di berbagai lini seperti produk makanan dan minuman, farmasi, elektronik dan sebagainya.
Fajar Budiono, Sekretaris Jenderal Asosiasi Industri Aromatika, Olefin, dan Plastik (Inaplas) bilang, industri plastik memang akan meningkat. Jika pemerintah menetapkan proyeksi pertumbuhan ekonomi 5,2%, maka Inaplas memproyeksikan bisa tumbuh 5,4% pada tahun ini.
“Tahun ini memang banyak yang menambah kapasitas sehingga marginnya pun bertambah. Seperti perusahaan PT Lotte Chemical Titan Tbk dan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk, secara total penambahannya 400.000 ton. Pada 2017 ini semua full spead,” katanya, Rabu (4/1).
Asal tahu saja, sebelumnya anggota Inaplas bisa memproduksi plastik 2,4 juta ton. Tahun ini diperkirakan akan meningkat menjadi 2,8 juta ton. Namun, dari produksi tersebut, 50% masih mengandalkan bahan baku impor.
Ada pelbagai hambatan yang dirasanya cukup berat di industri ini. Pertama, cukai plastik yang akan tetap diterapkan di tahun ini. Menurut Fajar, ini dirasanya cukup berdampak untuk industri inaplas. “Tentu akan menambah beban biaya, harga jual akan naik,” ujarnya.
Kedua, mengenai isu dilarangnya penggunaan styrofoam. Padahal, menurut Fajar yang perlu dibenahi bukanlah barangnya, namun lebih kepada manajemen untuk solusi dari permasalahannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News