kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,35   -7,01   -0.75%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Industri ritel di Indonesia akan terdampak revolusi industri 4.0


Jumat, 28 Desember 2018 / 21:22 WIB
Industri ritel di Indonesia akan terdampak revolusi industri 4.0
ILUSTRASI. Pejalan kaki melintas dekat papan penunjuk kegiatan CEO Forum tentang Revolusi Industri 4.0


Reporter: Aldo Fernando | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gelombang revolusi industri 4.0 membawa dampak besar bagi industri ritel di Indonesia, salah satunya soal masalah pemutusan hubungan kerja (phk). Meskipun diprediksi akan terjadi PHK yang masif di industri ritel pada tahun depan, Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) optimis bisnis ritel masih dapat terus bertumbuh.

“Saya kira, yang terkena dampak revolusi industri 4.0 tidak hanya di bisnis ritel, tapi di semua industri,” ujar Wakil Ketua Aprindo Tutum Rahanta kepada Kontan.co.id, Jumat (28/12).

Meski begitu, Tutum tetap yakin industri ritel akan terus tumbuh di tahun depan. “Tapi, saya tidak bisa memastikan berapa besar pertumbuhannya,” tuturnya. Sebagai informasi, menurut data Aprindo pertumbuhan industri ritel di Indonesia pada 2018 mencapai angka 10% naik dari 7,5% di tahun 2017.

Tutum mengamini, perubahan konsumsi dan belanja masyarakat yang mengandalkan e-commerce juga memberikan dampak terhadap industri ritel. Merespons tren tersebut, bisnis ritel akan tetap membuka gerai, salah satunya dengan cara mengefisienkan ruang di tiap gerai yang disesuaikan dengan jumlah pegawai.

Sebelumnya, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan, mulai 2019 industri ritel terancam terkena dampak terjangan revolusi industri 4.0 yang mengakibatkan PHK secara masif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×