kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   -931,36   -100.00%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Industri semen lesu, Semen Baturaja gencar kembangkan produk hilir


Kamis, 17 September 2020 / 05:05 WIB
Industri semen lesu, Semen Baturaja gencar kembangkan produk hilir


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri semen yang lesu membuat PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) gencar mengembangkan produk hilir. Kini perusahaan semen ini memang sedang fokus untuk menggarap pasar white clay dan mortar yang punya potensi pasar yang menjanjikan.

Bahkan Semen Baturaja telah membidik target khusus untuk kedua produk ini. Sekretaris Perusahaan SMBR Basthony Santri menjelaskan, perusahaan sudah melakukan trial market produk mortar ini di wilayah Bandar Lampung dan sambutannya sangat baik.

"Oleh karena itu, SMBR saat ini masih terus melakukan persiapan agar produk Baturaja mortar dapat terdistribusi dengan baik dan mendapatkan sambutan yang positif dari market," kata dia kepada Kontan.co.id, Rabu (16/9). 

Adapun di sepanjang tahun ini Semen Baturaja menargetkan volume penjualan produk mortar sebanyak 905 ton. Di sisi lain, untuk target penjualan white clay sebanyak 50.000 ton sesuai dengan kontrak penjualan white clay yang telah ditandatangani oleh SMBR dengan PT Pupuk Sriwidajaja Palembang (Pusri).

Baca Juga: Semen Baturaja (SMBR) tingkatkan kapasitas produksi mortar

Basthony bilang, target pasar Mortar difokuskan kepada konsumen di wilayah perkotaan yang saat ini mulai beralih ke produk semen instan karena dinilai lebih praktis dan siap pakai. Oleh karenanya mortar memiliki peluang pasar yang menjanjikan.

Nah, pada tahap awal komersialisasi, produk mortar SMBR ini akan membidik konsumen di wilayah Bandar Lampung dan sekitarnya yang sebelumnya telah dilakukan market trial.

Kemudian untuk target pasar white clay, lanjut Basthony, Semen Baturaja akan fokus pada produsen pupuk. Alasannya karena white clay menjadi salah satu bahan baku dalam pembuatan pupuk NPK. 

Semen Baturaja telah menganggarkan dana khusus untuk pengembangan dua produk ini. Khusus produk mortar, SMBR menyiapkan dana Rp 800 juta sedangkan untuk produk white clay senilai Rp 3 miliar. 

Basthony mengungkapkan untuk memasok mortar, SMBR telah menyiapkan dua unit produksi dengan kapasitas 1,5 ton dan 6 ton per hari (tpd) yang berlokasi di Pabrik Panjang, Lampung. 

Lantas untuk produksi white clay, SMBR juga telah menyiapkan fasilitas produksi  dengan kapasitas 160 ton per hari (tpd) yang berlokasi di Pabrik Baturaja agar dapat memenuhi target penjualan white clay dengan Pusri.

Selanjutnya: Akibat pandemi, Semen Baturaja (SMBR) revisi capex hingga tunda bangun pabrik baru

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×