kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.897.000   3.000   0,16%
  • USD/IDR 16.290   90,00   0,56%
  • IDX 7.863   -35,43   -0,45%
  • KOMPAS100 1.108   -2,58   -0,23%
  • LQ45 815   -5,83   -0,71%
  • ISSI 266   0,14   0,05%
  • IDX30 422   -2,47   -0,58%
  • IDXHIDIV20 487   -0,56   -0,11%
  • IDX80 123   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 129   2,56   2,02%
  • IDXQ30 136   -0,45   -0,33%

Industri Vape Masih Optimis Tumbuh, APVI Soroti Tantangan Daya Beli dan Regulasi


Selasa, 19 Agustus 2025 / 21:01 WIB
Industri Vape Masih Optimis Tumbuh, APVI Soroti Tantangan Daya Beli dan Regulasi
ILUSTRASI. Asosiasi Personal Vaporizer Indonesia (APVI) menilai prospek pertumbuhan industri rokok elektrik dan liquid (REL) di Indonesia masih menjanjikan. /pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/30/05/20025.


Reporter: Leni Wandira | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Personal Vaporizer Indonesia (APVI) menilai prospek pertumbuhan industri rokok elektrik dan liquid (REL) di Indonesia masih menjanjikan dalam 1–2 tahun mendatang, meski dihadapkan pada tantangan daya beli masyarakat dan regulasi yang semakin ketat.

Ketua Umum APVI Budiyanto menjelaskan, berdasarkan data pembelian pita cukai tahun 2024, industri REL menunjukkan pertumbuhan yang cukup baik. Namun, tren tersebut melambat pada paruh pertama 2025 dibandingkan periode sama tahun lalu.

“Perlambatan ini kami lihat karena menurunnya daya beli masyarakat serta fenomena rokok ilegal yang semakin marak. Kami mengapresiasi keputusan pemerintah yang tidak menaikkan tarif cukai tahun ini, tetapi penetapan Harga Jual Eceran (HJE) minimum tetap memberi tekanan bagi konsumen legal,” ujar Budiyanto kepada Kontan, Selasa (19/8).

Baca Juga: APVI: Produk Tembakau Alternatif Bukan untuk Remaja dan Non-Perokok

APVI menekankan, mayoritas pelaku industri vape diisi oleh UMKM sehingga kebijakan fiskal yang terlalu menekan justru bisa menghambat daya saing dan potensi ekspor.

Selain faktor domestik, perkembangan regulasi di kawasan juga menjadi perhatian. Singapura baru-baru ini memperketat aturan dan memperlakukan vaping layaknya narkoba setelah Perdana Menteri Lawrence Wong menyinggung penyalahgunaan vape yang dicampur zat terlarang dalam pidato tahunan 17 Agustus.

Budiyanto menegaskan bahwa yang perlu digarisbawahi adalah kasus penyalahgunaan, bukan kandungan vape legal itu sendiri.

“Produk vape yang dipasarkan secara legal tidak mengandung narkotika. Menyetarakan vape dengan narkoba adalah kemunduran inovasi yang berpotensi mengorbankan jutaan perokok dewasa yang telah berhasil beralih ke produk dengan potensi risiko lebih rendah,” jelasnya.

Meski dihadapkan pada dinamika regulasi regional, APVI tetap optimistis terhadap masa depan industri vape di Indonesia. Budiyanto menyebut potensi industri ini masih besar, seiring meningkatnya minat konsumen dewasa terhadap produk yang dianggap memiliki risiko lebih rendah dibanding rokok konvensional.

Baca Juga: Pasar Vape Indonesia Tumbuh Pesat, Tapi Masih Dihantui Regulasi dan Produk Ilegal

“Dengan regulasi yang seimbang, industri ini bisa tumbuh sehat, memberi kontribusi signifikan pada penerimaan negara, membuka lapangan kerja, serta mendukung UMKM,” katanya.

Menurut APVI, pertumbuhan industri yang sehat hanya bisa dicapai dengan komitmen pada akses terbatas bagi pengguna dewasa, edukasi publik berbasis sains, dan kepatuhan penuh terhadap regulasi.

“Kami mendorong anggota kami menerapkan praktik pemasaran yang bertanggung jawab, tidak menargetkan anak di bawah 21 tahun, serta berkolaborasi dengan pemerintah dalam program edukasi publik. Kebijakan yang ideal adalah yang mampu melindungi masyarakat sekaligus memberi ruang bagi industri legal untuk berinovasi,” pungkas Budiyanto.

Selanjutnya: Dinilai Memberatkan Petani Tembakau, Anggota DPR Desak Revisi PP 28/2024

Menarik Dibaca: Hujan Lebat Turun Merata, Ini Peringatan Dini Cuaca Besok (20/8) di Jabodetabek

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mengelola Tim Penjualan Multigenerasi (Boomers to Gen Z) Procurement Strategies for Competitive Advantage (PSCA)

[X]
×