kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.235.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.580   -32,00   -0,19%
  • IDX 8.118   47,22   0,59%
  • KOMPAS100 1.119   4,03   0,36%
  • LQ45 785   1,90   0,24%
  • ISSI 286   2,08   0,73%
  • IDX30 412   0,93   0,23%
  • IDXHIDIV20 467   0,39   0,08%
  • IDX80 123   0,45   0,36%
  • IDXV30 133   0,76   0,57%
  • IDXQ30 130   0,07   0,05%

Pasar Vape Indonesia Tumbuh Pesat, Tapi Masih Dihantui Regulasi dan Produk Ilegal


Selasa, 19 Agustus 2025 / 16:09 WIB
Pasar Vape Indonesia Tumbuh Pesat, Tapi Masih Dihantui Regulasi dan Produk Ilegal
ILUSTRASI. Konsumsi rokok elektrik (vape) di Indonesia tengah mengalami pertumbuhan signifikan, terutama di kalangan anak muda. (Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha)


Reporter: Leni Wandira | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Konsumen Vape Indonesia (Akvindo) menilai konsumsi rokok elektrik (vape) di Indonesia tengah mengalami pertumbuhan signifikan, terutama di kalangan anak muda yang mencari alternatif dari rokok konvensional. 

Meski demikian, pasar vape domestik masih menghadapi sejumlah tantangan, mulai dari regulasi yang belum konsisten, standar mutu produk, hingga edukasi konsumen.

Ketua Akvindo Paido Siahaan mengatakan, perilaku konsumen vape di Indonesia semakin kritis dalam memilih produk. Namun, masih banyak yang belum memiliki pemahaman menyeluruh terkait manfaat pengurangan risiko maupun ketentuan regulasi.

Baca Juga: BPOM Rilis Aturan Baru, Bakal Awasi Zat Adiktif pada Vape

“Pertumbuhan konsumsi vape cukup tinggi, khususnya di kalangan anak muda. Tetapi konsumen tetap membutuhkan akses pada edukasi yang benar serta produk yang aman dan terjamin kualitasnya,” ujarnya saat dihubungi Kontan, Selasa  (19/8).

Paido menegaskan, konteks regulasi di Indonesia berbeda dengan Singapura yang memperlakukan praktik vaping sebagai pelanggaran serius. 

“Kalau vape disamakan dengan narkoba, itu akan menimbulkan stigma keliru. Dampaknya konsumen bisa kesulitan mendapatkan produk legal dan justru beralih ke pasar gelap yang berbahaya,” jelasnya.

Menurutnya, tantangan utama konsumen vape di Indonesia meliputi tiga hal: regulasi yang sering berubah, keberadaan produk tanpa standar mutu jelas, serta minimnya informasi yang berbasis riset. 

Baca Juga: Pemda Batasi Merokok di Area Publik, Begini Respons Pengusaha Vape

Akvindo mendorong pemerintah memperkuat pengawasan produk, memastikan hanya barang legal yang beredar, dan menjalankan kampanye edukasi publik yang obyektif.

Untuk ke depan, Akvindo memproyeksikan konsumsi vape akan terus berkembang, khususnya sebagai alternatif bagi perokok dewasa. Namun pertumbuhan pasar perlu diimbangi dengan regulasi yang konsisten, standarisasi produk, dan pembatasan ketat agar vape tidak diakses oleh anak di bawah umur.

“Jika regulasi dan edukasi berjalan seimbang, konsumen terlindungi, pasar lebih sehat, dan industri tidak terjebak stigma yang berlebihan,” tutur Paido.

Selanjutnya: Rupiah Melemah Jelang Keputusan BI, Bursa Asia Bervariasi Menanti The Fed

Menarik Dibaca: 5 Tips Diet ala Anak Kos yang Mudah Dilakukan, Yuk Disimak!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×