Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Ramai pemberitaan mengenai tangkap tangan direksi perusahaan BUMN dan penyalahan wewenengan membuat risau Kementerian BUMN. Terbaru, kasus penyelundupan Harley Davidson dan sepeda Brompton di dalam pesawat anyar milik PT Garuda Indonesia (persero) Tbk.
Arya Sinulingga, Staf Khusus Menteri BUMN menyebut saat ini kementerian akan memperkuat peran komisaris sebagai pengawas pekerjaaan direksi. Pasalnya, sejauh ini peran dewan komisaris tergolong minim terkait dengan fungsi pengawasan.
Baca Juga: Erick thohir bernafsu merampingkan anak usaha BUMN
"Lama, bertahun-tahun komisaris tidak dimanfaatkan. Kami gaji mahal-mahal tidak dimanfaatkan, gaji komisaris kan mahal. Sebelumnya komisaris ga punya kerja dan diisi penisuanan semua," ujarnya di Jakarta, Selasa (10/12).
Ia mengatakan Menteri BUMN, Erick Thohir telah memperkuat peran Komisaris dan menunjuk orang-orang berkompeten di bidangnya masing-masing. Arya menambahkan masih ada nama-nama besar yang akan ditunjuk mengisi possisi komisaris BUMN.
"Komisaris akan diperkuat, direksi tidak lagi langsung ke kementeiran. Dulu kan budayanya sedikit-sedikit langsung ke deputi (kementerian BUMN). Ini komisaris akan diperkuat, kayak Garuda Indonesia yang lakukan audit kan dewan komisaris," lanjutnya.
Dengan penguatan peran komisaris, nantinya diharapkan setiap masalah perusahaan BUMN bisa diselesaikan di internal tidak sampai ke Kementerian BUMN. Selain itu, hal tersebut akan memberikan tata kelola perusahaan BUMN yang lebih baik ke depannya.
Baca Juga: PGN kembali raih penghargaan LHKPN terbaik dari KPK
"Kami ga berharaplah ada direksi yang tertangkap (KPK) itu kan kami shock, jadi jangan lagi. Makanya Pak Erick bicara kepada direksi yang merupakan putra putri terbaik bangsa dan orang-orang hebat itu, tolong akhlaknya dibenerin karena mereka sebenarnya punya kemampuan," tutupnya.?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News