kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini inovasi yang dilakukan Aneka Tambang (ANTAM) dalam mengolah limbah


Kamis, 20 Mei 2021 / 03:10 WIB
Ini inovasi yang dilakukan Aneka Tambang (ANTAM) dalam mengolah limbah


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam, melakukan pendekatan Reduce-Reuse-Recycle (3R) dalam pengelolaan limbah. Inovasi yang dilakukan dalam pendekatan ini salah satunya dengan memanfaatkan kembali (recycle) limbah slag untuk pembuatan material konstruksi di Unit Bisnis Pertambangan Nikel Pomalaa, Sulawesi Tenggara. 

“Kami yakin inovasi ini akan memberikan nilai tambah dan juga membantu pengelolaan lingkungan di sekitar perusahaan,” ujar Senior Vice President Corporate Secretary  PT Aneka Tambang Tbk, Yulan Kustiyan dalam keterangan tertulis.

Untuk diketahui, slag merupakan material sisa hasil proses pyrometallurgy pemisahan logam dari bijihnya dalam proses pengolahan feronikel di UBP Nikel Sulawesi Tenggara. 

Yulan menuturkan, limbah slag dari Pabrik Feronikel Pomalaa ini difungsikan sebagai road base, yard base, dan bahan-bahan konstruksi beton di lokasi internal UBP Nikel Sulawesi Tenggara seperti fasilitas olahraga karyawan, taman, dan pedestrian. Selain itu, pemanfaatan limbah slag di UBP Nikel Sulawesi Tenggara juga menghasilkan produk Pomalaa Beton (POTON). 

Baca Juga: Tahun ini, harga emas diramal bakal menembus US$ 2.075 per ons troi

Pada tahun 2020, produk POTON berupa beton pracetak dimanfaatkan dalam dua bentuk, yakni batako sejumlah 108.385 buah dan paving block sejumlah 585.329 buah. Selain itu, POTON juga digunakan sebagai pengganti agregat (pasir dan kerikil). 

Catatan saja, POTON telah mendapatkan izin dari Kementerian Lingkungan Hidup & Kehutanan berdasarkan SK Menteri Lingkungan Hidup Nomor SK 127/MenLHK/Setjen/PLB.3/2/2019 tanggal 11 Februari 2019 tentang Perubahan Atas Keputusan MenLHK Nomor SK.610/MenLHK/Setjen/PLB.3/8/2016 tentang Izin Pengelolaan Limbah B3 Untuk Kegiatan Pemanfaatan B3. 

Yulan bilang, Antam telah memaksimalkan pemanfaatan limbah sebagai material konstruksi dengan menggunakan kombinasi dari slag dan fly ash bottom ash (FABA). Yulan mencatat, Pabrik Feronikel Pomalaa menghasilkan slag sebesar 1.138.867,34 ton di tahun 2020.

Slag yang dihasilkan tersebut telah dimanfaatkan untuk yard base sebanyak 1.138.753 ton slag (99,99%) dan POTON sebanyak 114 ton slag (0,01 %).

Selain limbah slag di UBP Nikel Sulawesi Tenggara, lanjut Yulan, Antam juga melakukan inovasi pengelolaan limbah tailing di UBP Emas untuk dikembangkan menjadi material pendukung konstruksi ramah lingkungan dengan nama GFA (Green Fine Agregate).

 

Sebelumnya, pemanfaatan material tailing telah mendapatkan izin dari Kementerian Lingkungan Hidup & Kehutanan berdasarkan SK Menteri Lingkungan Hidup Badan Koordinasi Penanaman Modal berdasarkan SK BKPM No. SK. 424/1/KLJK/2020 tanggal 27 November 2020 dan memiliki sertifikat Standar Nasional Indonesia (SNI) yang dirilis oleh Badan Standardisasi Nasional. 

Pemanfaatan limbah tailing di lokasi internal perusahaan dilakukan untuk beragam kebutuhan, antara lain yakni untuk kebutuhan konstruksi lantai kerja tambang bawah tanah, dan sebagai campuran bahan konstruksi seperti paving block, batako, bata ringan, conblock, genteng, juga tembok beton. 

Sepanjang tahun 2020 lalu, Antam melakukan pemanfaatan kembali limbah tailing sebanyak 193.873 dmt (dry metric ton) atau setara 61,74% dari total limbah tailing yang sebanyak 314.017 dmt. Yulan menegaskan, Antam berkomitmen untuk mengolah limbah sesuai dengan ketentuan yang berlaku agar tidak menimbulkan dampak negatif pada lingkungan dan masyarakat di sekitar wilayah operasional.

“Berbagai bentuk inovasi pengolahan limbah dilakukan untuk dapat memanfaatkan kembali limbah guna menunjang kegiatan operasional Perusahaan dan kegunaan lain sehingga mengurangi beban limbah yang dikirimkan ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir),” tutur Yulan.

Selanjutnya: Tambah kapasitas produksi, ini yang dilakukan Aneka Tambang (ANTM)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×