kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.461.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.130   40,00   0,26%
  • IDX 7.697   -47,60   -0,61%
  • KOMPAS100 1.196   -13,16   -1,09%
  • LQ45 960   -10,60   -1,09%
  • ISSI 231   -1,75   -0,75%
  • IDX30 493   -3,97   -0,80%
  • IDXHIDIV20 592   -5,69   -0,95%
  • IDX80 136   -1,30   -0,95%
  • IDXV30 143   0,32   0,23%
  • IDXQ30 164   -1,28   -0,77%

Ini Kekhawatiran Baru yang Muncul Setelah Aksi PHK Tokopedia


Sabtu, 22 Juni 2024 / 19:05 WIB
 Ini Kekhawatiran Baru yang Muncul Setelah Aksi PHK Tokopedia
ILUSTRASI. Penggunaan aplikasi Tokopedia dengan latar belakang logo aplikasi TikTok di Jakarta (31/1/2024).


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) yang melanda Tokopedia rupanya sudah tidak mengejutkan banyak pihak. Pemangkasan pegawai sudah diprediksi bakal terjadi begitu perusahaan e-commerce  itu diakuisisi Tiktok. 

Seperti diketahui, Tiktok sudah menjadi pengendali Tokopedia setelah sahamnya dicaplok sebesar 75% Januari 2024  dari GOTO. Kini, kepemilikan GOTO di perusahaan itu hanya tersisa 25%, sehingga segala rencana bisnis Tokopedia sudah ada di tangan Tiktok. 

Tokopedia mulai melakukan PHK sejak Juni 2024. Laporan Bloomberg, Kamis (12/6) menyebut jumlah karyawan Tokopedia yang akan dipangkas mencapai sekitar 450 orang. Adapun karyawan yang akan terkena dampak PHK merupakan tim e-commerce, termasuk periklanan dan operasional, sebagian untuk menghilangkan fungsi duplikat. Total jumlah karyawan gabungan Tiktok Shop dan Tokopedia dikabarkan mencapai 5.000 orang.

Ketua Umum Indonesia Digital Empowering Community (iDiec), Tesar Sandikapura, mengatakan keputusan PHK massal di Tokopedia sebenarnya hanya tinggal menunggu waktu saja ketika begitu platform itu resmi diakusisi Tiktok. 

Baca Juga: Badai PHK Kembali Menerjang

Menurutnya, pemerintah sedari awal seharusnya tidak boleh membiarkan merger antara Tiktok Shop dan Tokopedia. “Saya sudah prediksi terjadi PHK saat merger Tokopedia dan Tiktok dilakukan. Prediksi tersebut betul terbukti,” kata dia dalam keterangannya, Jumat (21/6).

Setelah aksi PHK itu, Tesar memperkirakan kemungkinan akan terjadi penguasaan data hingga pergeseran operasional Tokopedia. 

Ia mengaku sudah sejak awal mengkritisi hal tersebut akuisisi itu. Ia mengkhawatirkan terjadinya praktik monopoli serta duopoli usaha ketika dua perusahaan digabung atau salah satu perusahaan mengakuisisi perusahaan lain di sektor yang sama. 

Tesar melihat PHK di Tokopedia pasti berimbas pada karyawan yang punya posisi lemah di perusahaan. 

Selain PHK, perlindungan data pribadi para pengguna menurutnya perlu diwaspadai setelah Tiktok Shop dan Tokopedia merger.

Tesar melihat pengendali Tiktok Shop dan Tokopedia bakal bisa membaca para pengguna platformnya serta data-data penting seperti perilaku berbelanja konsumen. “Datanya akan mereka kuasai, apalagi ini dibilang mereka punya pusat di luar negeri, ini perlu disiasati," ujarnya.

Oleh karena itu, tesar meminta agar semua pihak segera memikirkan langkah ke depan,setelah PHK ini terjadi. Hal-hal yang dikhawatirkan seperti keamanan data (seller-buyer) tidak digunakan demi kepentingan asing. 

Baca Juga: Simak Prospek Saham Sektor Teknologi

“Jangan sampai dimanfaatkan pihak luar sehingga mereka malah memaksakan produk mereka jadi pemenang di Indonesia. Hal ini yang kita takutkan, pemain lokal jadi kalah. Regulasi harus benar-benar dipikirkan, jangan sampai kejadian seperti itu terulang lagi,” pungkasnya.

PHK yang menerpa Tokopedia semakin menggunjang pasar tenaga kerja di Tanah Air. Pasalnya, sektor padat karya juga kini dihadapkan pemangkasan karyawan, seperti tekstil, alas kaki, serta makanan dan minuman.

Sejak awal 2024, ada sekitar 13.000 pekerja jadi korban PHK di industri tekstil dan alasa kaki. Sepatu bata baru-baru ini juga melakukan PHK teerhadap 200 pekerja buntut penutupan pabriknya di Purwakarta. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Sales Mastery [Mau Omzet Anda Naik? Ikuti Ini!] Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×