Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Rizki Caturini
KONTAN.CO.ID - Beberapa perusahaan rintisan atau startup curhat ke pemerintah terkait kondisi bisnis yang ada saat ini. Menurut beberapa perusahaan rintisan ini saat ini aturan yang ada tidak terlalu mendukung perusahaan baru untuk berkembang.
Nadiem Makarim, CEO Go-Jek yang memulai usaha sebagai startup bilang, salah satu perusahaan rintisan sulit berkembang di Indonesia adalah karena banyaknya aturan.
"Selain itu infrastruktur teknologi pendukung dan sumber daya juga harus ditingkatkan ke depan," kata Nadiem ketika memberikan presentasi dalam acara IBDexpo 2017, Rabu (20/9).
Menurut Nadiem cukup sulit mencari sumber daya manusia (SDM) yang pas dengan kebutuhan perusahaan rintisan. Hal ini karena saat ini belum banyak lembaga pendidikan dan sekolah yang khusus membahas mengenai product engineering, tatap muka produk dan bahasa pemrogaman khusus.
Ke depan Nadiem berharap pelajaran bahasa pemrogaman bisa diajarkan di level sekolah menengah pertama.
Henry Hendrawan, CFO Traveloka bilang, masalah regulasi dan SDM memang saat ini masih menjadi pekerjaan rumah agar perusahaan rintisan bisa ekspansi.
William Tanuwijaya, CEO Tokopedia menambahkan, sebenarnya potensi sumber daya manusia (SDM) yang ada di luar jawa cukup besar. "Namun saat ini memang yang mendapat panggung sebagian besar masih startup di kota besar," William. Harapanya nantinya ada desentralisasi yang bisa memungkinkan startup dari daerah di luar kota besar bisa berkembang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News