Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari
Fajriyah mengungkapkan, Pertamina berkomitmen menjaga kegiatan pengeboran tahun ini. Pada tahun lalu, Pertamina melakukan pengeboran eksploitasi sebanyak 78 sumur dan pekerjaan workover (pekerjaan untuk mempertahankan atau memperbaiki/menambah produksi) sebanyak 161 sumur.
Adapun, Pertamina Hulu Energi Nunukan Company (PHENC) berhasil melakukan tajak dua sumur lepas pantai di Struktur Parang. Pengeboran kedua sumur di Blok Nunukan ini diperkirakan memiliki potensi cadangan yang cukup besar dan menjadi semangat tersendiri di tengah pandemi.
Baca Juga: Pertamina Hulu Mahakam memulai pengeboran Sumur Eksplorasi PS-1X di Lapangan Peciko
Prestasi serupa juga dicatatkan PHM yang telah melakukan pengeboran 31 sumur tajak di South Peciko dan Tunu Deep East dan menargetkan untuk mengebor 117 sumur tajak dan 2 sumur eksplorasi.
Banyaknya jumlah sumur yang dibor itu merupakan upaya untuk memaksimalkan cadangan hidrokarbon yang tersedia karena cadangan dan produksi dari sumur-sumur yang ada sudah makin marjinal. Selain itu, upaya pengeboran tersebut diharapkan dapat menekan laju penurunan produksi serendah mungkin, hingga di bawah 10%.
"Pertamina melakukan berbagai penyesuaian termasuk mengubah prosedur pergantian pekerja lapangan (crew change) yang sebelumnya tiap 12 hari menjadi 28 hari serta memastikan kondisi kesehatan pekerja seraya terus berupaya menjaga produksi migas sesuai target RKAP," pungkas Fajriyah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News