kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.904   26,00   0,16%
  • IDX 7.206   65,54   0,92%
  • KOMPAS100 1.108   13,29   1,21%
  • LQ45 880   13,50   1,56%
  • ISSI 221   1,37   0,62%
  • IDX30 450   6,98   1,58%
  • IDXHIDIV20 541   6,55   1,23%
  • IDX80 127   1,60   1,27%
  • IDXV30 135   0,68   0,51%
  • IDXQ30 149   1,91   1,30%

Ini manfaat industri garmen ikut keanggotaan US Cotton Trust Protocol (CTP)


Kamis, 24 September 2020 / 13:38 WIB
Ini manfaat industri garmen ikut keanggotaan US Cotton Trust Protocol (CTP)
ILUSTRASI. Melalui program US Cotton Trust Protocol, merek dan retailer di industri garmen akan mendapatkan akses kapas AS


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi perdagangan nirlaba, Cotton Council International (CCI) mendukung pertumbuhan bisnis garmen, baik secara global maupun di Indonesia melalui berbagai inisiatif, salah satunya melalui US Cotton Trust Protocol (CTP).

Sebagai informasi, US Cotton Trust Protocol (CTP) merupakan pelengkap program-program keberlanjutan yang sudah dibuat sebelumnya dan didesain untuk sejalan dengan lingkungan pembudidayaan massal kapas Amerika Serikat (AS). Tujuan dari program ini adalah untuk membuktikan, mengukur, dan memverifikasi kredensial keberlanjutan yang terus meningkat dari kapas AS.

Saat ini trust protocol telah ditambahkan ke dalam daftar 36 serat dan bahan pilihan yang direkomendasikan Textile Exchange yang dapat dipilih oleh lebih dari 170 brand dan peritel yang berpartisipasi sebagai bagian dari program Material Change Index dari Textile Exchange.

National Cotton Council of America (NCC) President, Gary Adams mengatakan, pihaknya saat ini terus mendukung pertumbuhan bisnis garmen, baik secara global maupun di Indonesia. Berdasarkan data independen yang diterbitkan oleh aliansi keberlanjutan yang dikenal sebagai field to market, NCC memiliki rekam jejak 35 tahun dalam mengurangi dampak lingkungan dalam produksi kapas AS.

“Peningkatan efisiensi penggunaan lahan sebesar 31%, pengurangan kehilangan tanah sebesar 44%, penurunan efisiensi air sebesar 82%, energi sebesar 38%, dan emisi gas rumah kaca sebesar 30%.  Sebagai sebuah industri, kami bersatu untuk menetapkan tujuan nasional untuk perbaikan terus menerus," jelasnya keterangan tertulis, Kamis (24/9).

Baca Juga: Industri TPT: Pengendalian impor jadi fokus penyelamatan industri TPT nasional

Gary menjelaskan, sampai tahun 2025, program berkelanjutan ini dapat terus berkembang dengan proyeksi peningkatan 13% lebih lanjut dalam efisiensi penggunaan lahan, 30% peningkatan karbon tanah, 50% tanah. Kemudian pengurangan kehilangan, pengurangan air 18%, dan pengurangan gas rumah kaca 39% yang selaras dengan kesepakatan iklim Paris.

"Jadi, itulah tujuan-tujuan yang kami miliki untuk perbaikan terus-menerus ke depan." kata Gary.

Melalui keanggotaan di US Cotton Trust Protocol, pelaku industri bisa mendapatkan kesempatan untuk mengakses data yang belum dapat diakses di masa lalu, data yang dapat diukur, dapat diverifikasi dan dapat memberikan informasi kepada perusahaan terhadap tujuan berbasis sains yang mungkin telah ditetapkan.

Gary menyebutkan, melalui program US Cotton Trust Protocol, merek dan retailer di industri garmen akan mendapatkan akses kapas AS dengan kredensial yang terbukti melalui field to market, diukur dengan fieldprint calculator, dan diverifikasi dengan Control Union Certifications yang dilengkapi dengan yang teknologi terbaik.

Kemudian, anggota dapat menggunakan logo dan materi pemasaran dari trust protocol.

Selanjutnya: Dorong transformasi industri tekstil di Indonesia, Cotton USA gelar Cotton Day 2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×