kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   0,00   0,00%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Ini strategi Go-Jek untuk kurangi sampah plastik GoFood


Senin, 22 Juli 2019 / 15:37 WIB
Ini strategi Go-Jek untuk kurangi sampah plastik GoFood


Reporter: Agustinus Respati | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Go-Jek milik PT Aplikasi Karya Anak Bangsa memiliki kepedulian lebih terhadap kampanye anti-plastik. Pihaknya mengakui sudah tidak menggunakan botol kemasan plastik di kantornya selama empat bulan belakangan ini.

Chief Financial Officer (CFO) sekaligus Co-Founder GoJek Kevin Aluwi mengatakan, sudah ada beberapa kerjasama antara Go-Jek dengan pedagang di GoFood. Salah satunya adalah dengan penambahan biaya untuk setiap alat makan plastik. Sekarang, alat makan plastik yang awalnya diberikan cuma-cuma mulai berbayar.

Lainnya, pihak pedagang juga sudah mulai mengeksplorasi cara kemas dengan menggunakan sendok, garpu, atau kotak makan dengan bahan kertas yang ramah lingkungan. Senada dengan itu, jenis plastik biodegradable juga mulai marak digunakan oleh pedagang yang bekerjasama dengan perusahaan tertentu.

Pihak Go-Jek mulai bulan Juli ini juga telah membagikan tas khusus untuk driver yang memiliki pesanan GoFood yang banyak. Kantong dari GoJek ini mampu memuat lebih banyak makanan. DIharapkan driver dapat mengurangi penggunaan satu plastik untuk satu jenis makanan.

Kevin menambahkan langkah yang dilakukan GoJek memang masih awal dan pihaknya sedang mencari cara yang lebih efektif untuk menekan penggunaan plastik sektor GoFood. “Kami masih mengkaji cara mana yang paling efektif,” terangnya pada Senin (22/7).

Founder sekaligus CEO GoJek Nadim Makarim menambahkan, upaya kampanye anti-plastik ini perlu dukungan penuh dari masyarakat. Masyarakat diharapkan mampu mengubah paradigma tentang penggunaan plastik. 

Jika tidak, akselerasi gerakan sosial ini bisa terhambat. “Bayangkan jika kita berhasil eliminasi plastik, apalagi yang bisa kita eliminasi,” kata Nadim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×