kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini Tipe dan Harga Hyundai Stargazer, Pesaing Avanza cs di Pasar LMPV


Jumat, 22 Juli 2022 / 01:15 WIB
Ini Tipe dan Harga Hyundai Stargazer, Pesaing Avanza cs di Pasar LMPV


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Persaingan pasar di segmen Low Multi Purpose Vehicle (LMPV) bakal lebih sengit.  Dominasi Avanza dan Xenia mendapat pesaing baru. Yakni Hyundai yang merilis produk anyar di segmen LMPV,  Hyundai Stargazer.

Chief Operating Officer (COO) PT Hyundai Motors Indonesia (HMID), Makmur mengatakan, Hyundai sudah mulai memproduksi massal Hyundai Stargazerdi pabrik Cikarang bulan Juli 2022 ini.

“Nanti mendekati akhir bulan ini kita sudah kirim Hyundai Stargazer ke semua diler Indonesia,” ungkap Makmur kepada media, Kamis (21/7).

Hyundai Stargazer ditawarkan dalam empat varian, yaitu Active, Trend, Style dan Prime. Sebagai gambaran, harga on the road (OTR) Jakarta Hyundai Stargazer ialah sebesar Rp 243,3 juta untuk Stargazer varian Active MT, Rp 255,9 juta untuk Active IVT. Lalu  Rp 263,3 juta untuk  Hyundai Stargazer Trend MT.

Baca Juga: Hyundai Stargazer, Ini Harga dan Fitur Mobil Penantang Avanza dan XPander

Lalu, Rp  275,9 juta untuk Hyundai Stargazer Trend IVT, Rp 296,3 juta untuk Hyundai Stargazer varian Style, dan Rp 307,1 juta untuk Hyundai Stargazer varian Prime.

Dengan harganya yang direntang Rp 243,3 juta - Rp 307,10 juta, Hyundai Stargazer hadir dengan beberapa fitur menarik. Salah satunya yakni fitur yang biasa dimiliki mobil-mobil di kelas premium: Captain Seat, lengkap dengan armrest serta konfigurasi kursi yang dapat disesuaikan maju, mundur, tegak, maupun direbahkan.

Fitur ini bisa didapat dengan biaya tambahan Rp 1 juta untuk Hyundai Stargazer varian Trend, Style, dan Prime.

Fitur menarik lainnya, HMID juga menghadirkan fitur Hyundai Bluelink pada Hyundai Stargazer, sebuah inovasi Connected Car Service dari Hyundai yang memungkinkan pelanggan untuk selalu terhubung dengan mobil mereka melalui smartphone.

Lewat fitur itu, Hyundai Bluelink memberikan akses penuh kepada pemilik Hyundai Stargazer untuk fitur-fitur seperti mengetahui kondisi terkini kendaraan, menghidupkan/mematikan mesin, mengatur suhu kabin, mengunci/membuka kunci pintu, menyalakan klakson, menyalakan/mematikan lampu, juga untuk mengetahui di mana kendaraan diparkir.

Kehadiran Hyundai Stargazer melengkapi portofolio segmen MPV Hyundai di Indonesia. Sebelum Stargazer, Hyundai telah lebih dulu meluncurkan lini produk lainnya di segmen harga di atas Rp 800 juta, yakni Hyundai Staria, pada Agustus 2021 lalu.

Sampai akhir tahun 2021, total realisasi penjualan dari pabrikan ke diler alias wholesales Staria sudah mencapai 237 unit dengan rincian 150 unit untuk lini produk Staria Signature 7 dan 87 unit untuk Staria Signature 9 menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo).

Menurut Makmur, Hyundai Stargazer yang saat ini diproduksi di pabrik Cikarang ini berpotensi jadi tulang punggung baru penjualan Hyundai di Indonesia. Adapun secara keseluruhan, kontribusi penjualan segmen MPV Hyundai diperkirakan bisa mencapai lebih dari 50% dari total penjualan Hyundai kelak.

“Pasti (Hyundai Stargazer bisa jadi tulang punggung penjualan). Semua yang namanya produksi lokal itu pasti akan menjadi backbone kita. Itu (alasan) yang pertama. Yang kedua kan memang (segmen) market ini kan memang gemuk,” tutur Makmur.

Hyundai sudah membuka Surat Pemesanan Kendaraan (SPK) untuk Hyundai Stargazer sejak 15 Juli 2022 lalu. Tanpa merinci angka, Makmur menyebutkan bahwa angka SPK Hyundai Stargazer yang sudah direalisasi melebihi ekspektasi perusahaan.

Produk MPV/LMPV anyar tidak datang dari brand Hyundai belaka. Selain HMID, PT Toyota Astra Motor (TAM) juga berpotensi memboyong lini produk anyar di segmen MPV pada paruh kedua tahun 2022 ini.

Niatan ini diungkap Wakil Presiden Direktur TAM, Henry Tanoto, “Kami berencana masih akan punya model baru khususnya di segmen MPV di Semester 2 tahun ini. Nanti kami akan update lebih lanjut (informasinya),” tutur Hnery saat dihubungi Kontan.co.id (21/7).

Baca Juga: Tengok Perbandingan Mobil Hyundai Stargazer dengan Avanza-Xpander, Pilih Mana?

Menurut Henry, Toyota memang ingin mempertahankan terus mempertajam atau mempertahankan dominasi penguasaan pangsa pasar atau market share di segmen MPV maupun LMPV. Klaim Toyota, Toyota menguasai lebih dari 45% Market share di LMPV. salah satunya datang dari Avanza dan Veloz yang masing masing meyumbang 26.6% (Avanza) dan 18.7% (veloz).

“Sementara secara total MPV setidaknya Toyota menguasai 52% pasar MPV Indonesia,” tandas Henry.

Berbeda dengan Hyundai dan Toyota, PT Honda Prospect Motor (HPM) belum memberi konfirmasi apakah agen pemegang merek (APM) mobil Honda tersebut bakal meluncurkan produk anyar di lini MPV maupun LMPV atau tidak.

Ketika ditanyai soal hal ini, Business Innovation and Marketing & Sales Director PT Honda Prospect Motor (HPM), Yusak Billy hanya mengatakan bahwa pihaknya akan selalu mempertimbangkan kondisi pasar dalam menentukan kebijakan perusahaan.

“Peluncuran produk baru kami akan selalu menyesuaikan dengan permintaan pasar dan kebutuhan konsumen,” tutur pria yang akrab dengan sapaan Billy tersebut saat dihubungi Kontan.co.id (21/7).

Saat ini, Honda lewat lini produk Honda Mobilionya menggenggam market share sekitar 1% di segmen tersebut menurut Billy. Billy berujar, HPM memang lebih lebih berfokus pada segmen pasar sport utility vehicle (SUV). Selain itu, keterbatasan pasokan komponen juga disebutkan turut berperan dalam capaian pangsa pasar Honda Mobilio.

“Meskipun begitu, kami masih terus memasarkan Honda Mobilio di segmen LMPV dengan fokus untuk menyesuaikan dengan kebutuhan pasarnya,” tegas Billy.

Segendang sepenarian dengan HPM, PT Kereta Indo Artha (KIA) juga masih irit bicara ketika ditanyai soal ada tidaknya rencana meluncurkan produk baru pada segmen MPV maupun LMPV di paruh kedua tahun 2022 ini.

“Silahkan tunggu GIIAS (GAIKINDO Indonesia International Auto Show) 2022,” ujar Marketing and Development Division Head PT Kereta Indo Artha (KIA), Ario Soerjo singkat saat dihubungi Kontan.co.id (21/7).

Ketua I Gaikindo, Jongkie Sugiarto memprediksi, segmen MPV dan LMPV masih akan terus mendominasi penjualan di pasar di Indonesia. Hal ini lantaran daya beli pasar Indonesia masih pada mobil-mobil dengan rentang harga Rp 300 juta ke bawah.

“Nanti kalo pendapatan per kapita  sudah meningkat maka yg akan dibeli tentu yang harga lebih tinggi. Mungkin yang Rp 400 jutaan,” ujarnya kepada Kontan.co.id (21/7).

Pengamat Otomotif, Bebin Djuana menilai, ceruk pasar MPV dan LMPV memang merupakan segmen yang menarik untuk digarap lantaran memiliki pasar yang besar. Itulah sebabnya, wajar apabila pelaku industri otomotif ingin mencuil kue pasar segmen tersebut.

“Segmen ini besar pangsa pasar, merek mana yang tidak tergiur untuk mendapatkan porsi dari segmen model ini. Jika berhasil memikat masyarakat di segmen ini tentu volume yang didapat,” ujar Bebin saat dihubungi Kontan.co.id (21/7).

Lebih lanjut, Bebin mengatakan bahwa kehadiran Hyundai Stargazer bisa menjadi ‘peringatan’ bagi brand-brand lain yang  telah lebih dulu mendominasi pasar MPV/LMPV untuk menawarkan produk anyar dengan fitur yang lebih lengkap.

Jika hal ini tidak dilakukan, menurutnya ceruk pasar yang sebelumnya setia pada pemain lama segmen MPV dan LMPV di Indonesia bisa saja beralih kepada pendatang-pendatang baru seperti Hyundai Stargazer.

“Saya percaya bahwa kekuatan brand itu masih pegang peranan, tetapi tentunya pada satu titik konsumen akan berpikir secara cerdas, kenapa uang saya yang segini kalau diberikan merk itu saya bisa dapet A,B,C,D,E,F. Sementara kalau saya tetap dengan merk pujaan saya, saya cuman dapat A,B,C,” papar Bebin.

Baca Juga: Harga Mobil Hyundai Stargazer Gebrak Avanza dan Xpander, Tampil dalam 6 Pilihan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×