kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Inilah pilihan apartemen dengan harga terjangkau


Sabtu, 25 Januari 2014 / 15:59 WIB
Inilah pilihan apartemen dengan harga terjangkau
ILUSTRASI. Bayar dengan Kredivo di Tokopedia, Dapatkan Diskon Produk Travel Hingga Rp1 Juta


Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Tak salah bila pengamat properti dari Indonesia Property Watch, Ali Tranghanda, mengatakan, bahwa sepuluh tahun lagi, warga Jakarta harus tinggal di apartemen.

Bagaimana tidak demikian, bila harga lahan sudah selangit dengan rentang Rp 10 juta hingga Rp 100 juta per meter persegi. Tingginya harga lahan, berpengaruh terhadap nilai properti yang dibangun di atasnya. Untuk diketahui, harga rumah tapak baru di dalam kota Jakarta, saat ini mencapai sekitar Rp 1 miliar hingga Rp 30 miliar per unit. Itu pun stoknya terbatas.

Harga rumah vertikal alias apartemen pun ikut meroket. Menurut hasil riset Jones Lang LaSalle Indonesia, jika pada 2010 harga apartemen termurah senilai Rp 7 juta per meter persegi, tahun ini melonjak menjadi Rp 12 juta per meter persegi. Sedangkan apartemen kelas menengah menjadi Rp 20 juta per meter persegi dari sebelumnya Rp 15 juta per meter persegi atau naik 33%. Sedangkan apartemen kelas atas, harga jualnya sekitar Rp 30 juta per meter persegi atau hanya beranjak 20% dari tahun lalu sebesar Rp 25 juta per meter persegi.  

Hal tersebut berdampak pada orientasi bisnis para pengembang. Terlebih pengembang dengan cadangan lahan terbatas, mereka akan memilih membangun apartemen ketimbang rumah tapak. 

Data Colliers International Indonesia memperlihatkan, terdapat 83 proyek apartemen yang saat ini sedang dibangun di Jakarta, dan akan siap dihuni tahun ini hingga 2015 mendatang. Sementara pasokan rumah tapak, menurut catatan Kompas.com, justru berasal dari kawasan pinggiran, buka di dalam kota Jakarta. Jadi, mau tidak mau, siap tidak siap, warga Jakarta harus tinggal di apartemen sebagai satu-satunya opsi yang bisa diambil. 

Sayangnya, dari 83 proyek tersebut, apartemen dengan harga Rp 12 juta per meter persegi, hanya beberapa. Sedangkan apartemen menengah dengan harga Rp 20 juta per meter persegi justru mendominasi. 

Berikut pilihan apartemen yang bisa diakses baik oleh masyarakat berpenghasilan terbatas, maupun kelas menengah dengan harga berkisar Rp 300 juta hingga Rp 700 juta per unit:

Pakubuwono Terrace (Tower 2), Sherwood Apartment (Wellington Tower), Sherwood Apartment (Regent Tower), dan The H Residence, Pluit Seaview (Maldives Maldives), Sky Terrace Lagoon, LA City Apartment (Tower A),  The Hive @ Tamanasari, The Green Pramuka (Tower Chrysant), dan The Green Pramuka (Tower Bougenville).

Selanjutnya East Park (Tower C), Belmont Residence (Tower Montblanc), Teluk Intan (Tower Saphire), Tifolia Apartment, Green Signature, Pluit Seaview Apartment (Belize Tower), 
Pluit Seaview (Ibiza Tower), Pluit Seaview (Bahama tower), Bassura City (Flamboyan Tower), The Nest Apartment, dan Point 8.

Menyusul The Green Pramuka (Orchid Tower), The Green Pramuka (Penelope Tower), The Green Pramuka (Scarlet Tower), Bassura City (Edelweis Tower), Bassura City (Dahlia Tower), Bassura City (Cattleya Tower), Bassura City (Alamanda Tower), The Aspen Peak at Admiralty, Casablanca East Residence, Signature Park Grande dan Metro Park Grande. (Hilda B Alexander)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×