Reporter: Titis Nurdiana | Editor: Titis Nurdiana
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT INKA harus ngebut menyelesaikan pesanan 612 PT Kereta Api Indonesia (KAI). Dipesan sejak tahun 2022, pesanan kereta KAI ini harus kelar pada tahun 2026 nanti. Total nilai pesanan tersebut lebih dari Rp 5 triliun.
Proses pengiriman terus berjalan. Akhir tahun ini semisal, INKA telah menyelesaikan enam kereta mewah untuk Argo Dwipangga, Argo Lawu serta Taksaka.
Adapun di tahun 2024, “Kami harus mendeliver 17 trainset, dengan satu trainset sebelas kereta yang terdiri satu kereta pembangkit, satu kereta makan, serta sembilan kereta eksekutif," ujar Direktur Utama INKA Eko Purwanto, disela-sela mencoba Kereta Eksekutif dan Luxury New Generation KA Argo Dwipangga Next Generations di Stasiun Gambir, Sabtu (30/12).
Ini artinya, INKA harus mengirimkan 187 gerbong kereta untuk KAI di tahun depan.
Tak hanya itu saja, INKA juga tengah mengebut menyelesaikan rangkaian kereta rel listrik atau KRL pesanan PT Kereta Commuter Indonesia atau KAI Commuter. Operator KRL ini juga telah memesan 16 trainset baru ke INKA dengan nilai kontrak berkisar Rp 3, 8 triliun.
Eko menyebut untuk pesanan KAI Commuter, prosesnya saat ini adalah prototipe, “Untuk kemudian pada April-Mei 2024 prototipe KRL tersebut akan diuji,” sebut Eko. Adapun proses rangka bawah, body saat ini sedang dalam proses produksi.
Eko menyebut, tahap awal, INKA akan mengirinkan 16 KRL pesanan KAI Commuter ini pada kuartal pertama tahun 2025. "Setiap dua bulan akan kami deliver," ujarnya. Eko optimis target ini tercapai lantaran proses pembuatan kereta saat ini bisa dilakukan di dua pabrik yakni Madiun serta Banyuwangi. “Prosesnya juga sudah robotik sehingga lebih cepat dan presisi,” sebut Eko.
Lalu, INKA juga sedang mendapatkan proyek yakni meretrofit atau merombak 19 KRL lama punya KAI Commuter. Pengerjaan restrofit ini dilakukan di Banyuwangi serta Madiun. Proses retrofit ini akan dilakukan secara bertahap mulai 2023 dan akan berakhir pada 2026 atau 2027.
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo yang hadir dalam acara menjajal kerera mewah KAI New Generation menambahkan, proses pembuatan KRL oleh INKA agar Indonesia sebagai bagian dari langkah agar tidak ada lagi impor KRL bekas.
"KRL akan dibuat di Indonesia, bukan impor bekas lagi," sebut Tiko, panggilan karib Wamen.
Untuk pengadaan KRL serta retrofit, Kementerian BUMN mengusulkan agar pemerintah memberikan suntikan penyertaan modal ke KAI Commuter. Usulannya sebanyak Rp 2 triliun dan bisa cair di tahun depan.
Rencananya, salah satu penggunaan dana untuk menambah KRL baru yang dibikin INKA serta impor 3 trainset baru, serta 19 trainset yang akan diretrofit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News