Reporter: Amalia Fitri | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA PT Intiland Development Tbk (DILD), masih akan terus meningkatkan margin penjualan yang turun melalui aktivitas marketing yang agresif tahun ini.
Menilik laporan keuangan Kuartal I 2019 (unaudited) DILD, L lan dan pendapatan perseoan meningkat 20,10% di nilai Rp 709,19 miliar dari angka Rp 887,61 miliar pada periode yang sama (q-o-q).
Sementara laba yang dapat diatribusikan kepada entitas, menurun sebesar 54,6% di angka Rp 51,90 miliar dari angka Rp 114,51 miliar pada Kuartal I 2018. "Kuartal I ini kami memang sedang banyak melakukan renovasi. Tak hanya itu, karena adanya beban biaya bunga yang meningkat, kami banyak mengeluarkan diskon. Ini menjadi penyebab penurunan laba kuartal I 2019," jelas Archied Noto Pradono, selaku Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi DILD kepada Kontan, Senin (6/5).
Ia juga mengatakan, penjualan properti masih dalam posisi lesu, sehingga ke depannya perseroan dapat menggenjot penjualan, dan inventori barang. "Mengenai proyek, di Kuartal I 2019 juga memang tidak ada launching proyek baru, hanya ada proyek lama," tambahnya.
Saat ini Intiland memiliki empat proyek pengembangan di kawasan transit oriented development (TOD) yaitu proyek Fifty Seven Promenade yang ada di kawasan TOD Dukuh atas, Intiland Tower yang ada di kawasan TOD Bendungan Hilir, serta Poins Square di jantung kawasan TOD Lebak Bulus dan kawasan South Quarter yang hanya berjarak 500 meter dari Stasiun Fatmawati.
Tak hanya itu, berdasarkan laporan Kontan pada Januari 2019, DILD, lewat anak usahanya PT Inti Sarana Ekaraya, menandatangani nota perjanjian kerja sama dengan PT Menara Prambanan untuk proyek pengembangan mixed use and high rise Poins Square Jakarta Selatan.
PT Menara Prambanan merupakan pengembang yang membangun Poins Square pada tahun 2005. Poins Square merupakan proyek mixed use and high rise terpadu seluas 2,5 hektare (ha) di Jalan RA Kartini, Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Pembangunan ini, menurut Archied Noto, menjadi salah satu strategi pertumbuhan DILD secara organik tahun ini. "Dengan strategi penjualan yang lebih gencar pada Kuartal II di sektor perumahan dan apartemen, harapannya dapat mencapai target pendapatan sebesar Rp 2 triliun tahun ini," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News