Reporter: Diki Mardiansyah, Dimas Andi, Rashif Usman | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Calon Presiden Indonesia Prabowo Subianto tidak hanya dikenal sebagai politikus kawakan. Ia juga berpengalaman sebagai pengusaha dan memiliki jejaring bisnis yang ternyata cukup luas.
Berdasarkan arsip Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara Elektronik (e-LHKPN) pada situs Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Prabowo tercatat memiliki total kekayaan mencapai 2,03 triliun yang terlapor pada 31 Desember 2022.
Berdasarkan catatan Kontan, Prabowo turut mengelola beberapa perusahaan. Misalnya, PT Tusam Hutani Lestari yang bergerak di bidang Perkebunan, PT Tanjung Redeb Hutani (perhutanan dan Perkebunan), PT Belantara Pusaka (Perkebunan), PT Jaladri Swadesi Nusantara (penangkapan ikan), PT Kiani Hutani Lestari (Perkebunan), Nusantara Energy (pertambangan), dan Nusantara Kaltim Coal (anak usaha Nusantara Energy).
Selain Prabowo, adiknya yakni Hashim Djojohadikusumo juga aktif berbisnis melalui perusahaannya yakni PT Arsari Group yang bergerak di sektor agrobisnis, perkebunan, energi, pertambangan, dan bisnis lain yang berbasis sumber daya alam.
Pada 2020 lalu, Majalah Forbes pernah menempatkan Hashim sebagai orang terkaya ke-40 di Indonesia dengan kekayaan sekitar Rp 10,4 triliun.
Baca Juga: Soal Wacana Hak Angket, Jokowi: Itu Urusan DPR
Pertengahan Februari 2023, Tim Kontan mencoba mendatangi kantor Nusantara Group, salah satu grup perusahaan milik Prabowo di Menara Bidakara 2, Jalan Gatot Subroto, Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan.
Dari hasil penelusuran, Nusantara Group yang berada di lantai 9 Menara Bidakara 2 ini ternyata memiliki beberapa anak perusahaan. Di antaranya adalah PT Kertas Nusantara, PT Nusantara Energy dan PT Chakra Namira. Ketiga perusahaan terpantau masih aktif beroperasi saat ini.
Ketika Tim Kontan mencoba untuk menggali informasi mengenai potensi bisnis Nusantara Group setelah pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden Prabowo-Gibran, yang hingga kini berpotensi menang, salah satu orang yang ditemui di kantor tersebut enggan berkomentar apa pun.
Tim Kontan juga telah mencoba menghubungi Arsari Group, entitas usaha milik Hashim Djojohadikusumo, dan bertanya mengenai potensi bisnis mereka baik dalam jangka pendek maupun jangka menengah.
Hingga tulisan ini dibuat, Arsari Group tidak mau berkomentar dengan alasan pihak manajemen punya kesibukan lain, sehingga tidak bisa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Tim Kontan.
Salah satu sumber Kontan yang dekat dengan keluarga Prabowo membisikkan, Hashim telah menjadi pengusaha sejak puluhan tahun, bahkan saat menginjak usia 20-an. Hashim juga fokus menjalankan roda bisnisnya yang banyak bergerak di sektor bisnis pertambangan, perkebunan dan budidaya mutiara.
Sumber Kontan pun dengan tegas menolak pernyataan yang mengaitkan bahwa keluarga Prabowo, baik Prabowo itu sendiri maupun Hashim, bakal melebarkan sayap bisnisnya ketika mereka memimpin Indonesia.
"Jadi kalau ditanya setelah kemenangan baru akan melebarkan bisnis agak kurang well informed," ucap si sumber, Senin (4/3).
Baca Juga: Koalisi Masyarakat Sipil Duga Ada Penggelembungan hingga Suara PSI Meroket
Saat diminta keterangan apakah nama-nama perusahaan Prabowo yang disebutkan tadi seluruhnya aktif atau tidak, sumber Kontan ini tidak banyak berkomentar. Menurut dia, pengelola bisnis Prabowo dan Hashim jelas berbeda. Namun, ia tidak memungkiri kalau Hashim memiliki beberapa saham di perusahaan milik Prabowo.
Juru bicara Prabowo Dahnil Anzar Simanjuntak juga belum banyak berkomentar soal lini bisnis Prabowo hingga berita ini diturunkan.
Sementara itu, Pengamat Pasar Modal Teguh Hidayat menyampaikan, berkaca dari perusahaan-perusahaan yang dimiliki atau dikelola oleh Prabowo dan Hashim, tampak bahwa keluarga Prabowo cenderung berfokus pada bisnis yang berkaitan dengan sumber daya alam, seperti pertambangan, perkebunan, perhutanan, dan perikanan.
Hal tersebut cukup wajar mengingat bisnis pengelolaan sumber daya alam bisa dibilang merupakan bisnis yang cukup mudah dijalankan dan terbukti mendatangkan banyak pundi-pundi kekayaan bagi para konglomerat Indonesia.
“Semua konglomerasi biasanya masuk ke bisnis seperti sawit, batubara, atau jenis tambang lainnya,” ujar dia, pekan lalu.
Selain itu, latar belakang Prabowo yang dahulu aktif di militer disinyalir membuat dirinya tidak memiliki banyak waktu untuk mengurus bisnis. Ini yang membuat Prabowo cenderung fokus berbisnis pengelolaan sumber daya alam.
“Mungkin di keluarga Prabowo yang benar-benar aktif mengelola bisnis adalah adiknya Hashim. Itu pun belakangan Hashim juga lebih sering aktif di politik,” ungkap Teguh.
Baca Juga: Target Defisit RAPBN 2025 Melebar Hingga 2,8%, Utang Diprediksi Bakal Menjadi Andalan
Teguh memperkirakan, portofolio bisnis keluarga Prabowo tidak akan jauh berbeda ketika dia resmi menjadi Presiden periode 2024—2029. Kesibukan Prabowo sebagai pemimpin negara membuat dirinya sulit punya waktu luang untuk mengurus bisnis, apalagi melebarkan sayap bisnisnya ke sektor industri lain. Hashim pun kemungkinan juga tetap aktif di kancah politik ketika Prabowo menjadi Presiden.
Besar kemungkinan bisnis Prabowo ke depannya akan dikendalikan oleh kerabat-kerabatnya. Misalnya, Rahayu Saraswati yang merupakan keponakan Prabowo, ataupun anaknya sendiri yakni Didit Hediprasetyo.
“Tapi perlu dilihat lagi, apakah mereka punya ambisi yang sama besarnya dengan Prabowo di bidang bisnis atau sebaliknya,” tandas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News