kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.164.000   41.000   1,93%
  • USD/IDR 16.683   69,00   0,42%
  • IDX 8.092   51,76   0,64%
  • KOMPAS100 1.124   6,24   0,56%
  • LQ45 806   2,40   0,30%
  • ISSI 281   2,02   0,72%
  • IDX30 422   0,37   0,09%
  • IDXHIDIV20 487   3,86   0,80%
  • IDX80 123   0,68   0,55%
  • IDXV30 133   1,16   0,88%
  • IDXQ30 135   0,80   0,59%

Intisari info infrastruktur pagi ini


Jumat, 19 Desember 2014 / 06:30 WIB
Intisari info infrastruktur pagi ini
ILUSTRASI. Nonton Hell's Paradise: Jigokuraku Episode 13 Subtitle Indonesia, Streaming di Netfli


Reporter: Markus Sumartomdjon | Editor: Markus Sumartomjon

JAKARTA. Para kontraktor mulai berpikir keras untuk bisa menego ulang nilai proyek konstruksi yang tengah dikerjakan. Rupanya, kondisi rupiah yang saja loyo membuat beban kontraktor makin membengkak. Terutama berasal dari pembelian peralatan proyek yang memakai dollar Amerika Serikat (AS).

Biasanya, kondisi ini banyak terjadi di proyek terpadu bidang minyak dan gas (migas). Atau juga memang butuh bahan baku yang berasal dari luar negeri. Kondisi ini terjadi pada Bangun Total Persada. Alhasil, Total ingin mereview nilai kontrak dengan para pemilik kontrak. Rencana ini bakal berlangsung awal tahun depan.

Sedangkan bagi perusahaan kontraktor plat merah seperti Wijaya Karya mengaku masih mencari solusi terhadap beberapa proyek yang mengalami penggelembungan nilai. Adapun Waskita Karya mengaku belum mengalami soal efek pelemahan rupiah. Perusahaan ini mengaku punya cadangan dollar AS yang cukup sebagai hasil dari mendapat proyek dari Timor Leste.

Info properti datang dari aksi Hanson International. Perusahaan yang belum lama berkiprah di bisnis properti ini langsung mencanangkan target pendapatan penjualan hingga Rp 2 triliun tahun depan. Ini sebagai imbas pencapaian marketing sales tahun ini yang melebihi target. Sejatinya cuma Rp 700 miliar, tapi melejit jadi Rp 1,2 triliun.

Rupanya, target menyasar pasar menengah bawah dengan proyek perumahan tapak membuahkan hasil. Produk perumahan sederhana pengembang ini laris manis. Sehingga pengembang ini berencana membangun produk serupa tahun depan.

Berbeda dengan Perdana Gapura Prima yang lagi kesemsem berkecimpung di bisnis hotel. Pengembang ini rupanya ingin menggenjot pendapatan berulang. Makanya, sebagian unit apartemen milik perusahaan diubah jadi kamar hotel. Nah, supaya tidak penasaran, yuk, baca info selengkapnya rubrik infrastruktur di halaman 16 harian KONTAN pagi ini. Selamat membaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×