Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sektor Energi Baru Terbarukan (EBT) menjadi salah satu sektor dalam proyek strategis yang akan dibiayai oleh Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara).
Namun, menurut Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Eniya Listiani Dewi proyek EBT masih dalam antrian, atau masuk dalam gelombang kedua pembiayaan oleh Danantara.
Ia menambahkan, proyek utama dalam pembiayaan lebih dulu akan difokuskan pada ekspansi di sektor minyak dan gas (migas).
Baca Juga: BKPM: Proyek Danantara Dievaluasi Independen, Terbuka untuk Investor Asing dan Lokal
"Kita masih mengidentifikasi apa yang mau diusulkan (ke Danantara). Jadi khusus untuk EBET, kemarin arahan dari Pak Menteri, artinya gelombang kedua," kata Eniya ditemui di kantor ESDM, Jakarta, Selasa (11/03).
Menurut Eniya, sektor migas menjadi utama karena Indonesia masih kekurangan cadangan minyak dan gas, sehingga harus didahulukan.
"Karena kan mau diakselerasi di migas dulu, kita kekurangan banyak ini," tambahnya.
Baca Juga: CEO Danantara: Ray Dalio Berpengalaman Bentuk SWF di Negara Lain
Meski begitu Eniya menyebut identifikasi proyek EBT yang diajukan ke Danantara tidak akan berlangsung lama. Ada beberapa proyek yang menurut dia dapat dikembangkan seperti investasi pengembangan avtur, Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) hingga Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
"Kita sedang identifikasi tapi dalam waktu tidak lama. Berapa kita sedang identifikasi dulu, lalu misalnya belum ada investor, kita sedang dibahas lebih lanjut," tutupnya.
Baca Juga: Prabowo Bakal Umumkan Organ Baru Danantara, Cermati Efeknya ke Pasar Modal Indonesia
Selanjutnya: Usai Akuisisi Asiana Airlines, Korean Air Rilis Desain Pesawat Baru
Menarik Dibaca: 7 Cara Menyembuhkan Asam Urat dengan Cepat, Simak Penjelasannya!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News