CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   -72,00   -0,46%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Investor Blok Masela Harus Tunggu Kajian


Senin, 09 November 2009 / 10:11 WIB
Investor Blok Masela Harus Tunggu Kajian


Sumber: KONTAN |

SERANG. Derap langkah Inpex, pemegang saham terbesar Blok Masela, terhenti sejenak. Meskipun investor proyek pembangunan kilang liquefied natural gas (LNG) di Blok Masela ini sudah memutuskan untuk menggunakan kilang terapung, Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meminta sang investor tersebut harus menunggu selesainya kajian dari konsultan independen.

Dirjen Migas Departemen Energi dan Sumber Mineral Evita Herawati Legowo menegaskan, kajian konsultan independen mutlak untuk menilai kelayakan investasi pembangunan kilang Blok Masela, berlokasi di daratan atau lepas pantai.

"Yang diusulkan kepada kita memang floating. Tapi, surat pemerintah mengatakan boleh seperti itu jika hasil independent consultant menyatakan seperti itu. Jika sebaliknya, maka dia harus berani merubah sesuai dengan hasil independent consultant," ujar Evita, Minggu (8/11).

Evita menilai, pembangunan kilang LNG Masela harus melalui perhitungan matang. Dan, konsultan independen yang akan mengetahui jika pembangunan kilang sebaiknya menggunakan kilang terapung atau di darat. "Kalau kilang terapung, mereka akan menentukan sebesar besar kapalnya. Sebaliknya, kalau bukan dengan kilang terapung, pilihannya apakah melalui onshore," lanjutnya.

Meski harus menunggu kajian dari konsultan independen lebih dulu, Evita memastikan, investor bisa memulai pengembangan pembangunan Blok Masela dari sektor hulu. Ini sesuai dengan rencana pengembangan atau plan of development (POD) dari proyek Blok Masela.

Blok Masela direncanakan akan memproduksi sebanyak 4,5 juta ton gas alam cair (LNG) per tahun mulai 2016. Kontrak kerjasama Blok Masela antara pemerintah dan Inpex ditandatangani pada 16 Nopember 1998.

Sebelumnya, Inpex pernah mengeluarkan siaran pers yang isinya mengatakan, mereka akan menggunakan kilang LNG terapung di lepas pantai Laut Arafura untuk mengembangkan lapangan gas abadi yang berlokasi di lepas pantai Laut Arafura ini. Eksplorasi gas akan berada pada kedalaman laut berkisar antara 400 meter sampai 800 meter sekitar 150 km barat daya Saumlaki, Ibukota Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Provinsi Maluku. "Gas dari lapangan Abadi akan dialirkan dan diproses menjadi LNG di kilang LNG terapung," kata publikasi itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×