Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo .
Harga yang terjangkau bisa menarik investor dalam negeri untuk memiliki saham dari entitas bisnis holding perusahaan migas BUMN tersebut. Ibrahim bilang, IPO anak usaha Pertamina akan menarik jika harga penawarannya berkisar di level Rp 500 per lembar saham.
"Kalau bisa di bawah itu. Kalau terjangkau, masyarakat Indonesia bisa beli, agar yang memiliki masyarakat Indonesia sendiri. Jika terlalu tinggi, pasar bisa tidak merespon," ungkap Ibrahim.
Dia menambahkan, IPO anak atau cucu usaha Pertamina merupakan langkah yang tepat untuk memperoleh pendanaan. Selain itu, IPO bisa menjadi instrumen untuk meningkatkan transparansi perusahaan.
IPO perusahaan plat merah juga dinilai sebagai hal yang lumrah, termasuk untuk sektor migas. "Supaya tidak ada subsidi yang terlalu besar dari pemerintah, dana segar bisa didapat dari masyarakatnya. Jadinya masyarakat merasa bertanggung jawab, ada kontrol dan transparan," ungkap Ibrahim.
Dihubungi terpisah, Senior Vice President Corporate Communication and Investor Relation Pertamina Agus Suprijanto tidak menanggapi secara langsung mengenai kabar IPO tiga anak usaha Pertamina. Kata dia, Pertamina saat ini dalam tahap melakukan kajian terkait opsi terbaik untuk mekanisme pendanaan bagi pertumbuhan anak usahanya.
Baca Juga: Pertamina pacu pengembangan bisnis energi terbarukan
Yang pasti dalam upaya peningkatan nilai perusahaan dan keberlanjutan usaha ke depan, pembiayaan lewat pasar modal menjadi salah satu opsi yang akan dikerjakan Pertamina. "Saat ini dalam tahap melakukan kajian terkait opsi terbaik mekanisme pendanaan bagi pertumbuhan usaha anak perusahaan. Antara lain melalui penerbitan obligasi, project financing, partnership, pembiayaan pasar modal dan opsi lainnya," kata Agus kepada Kontan.co.id, Kamis (18/2).
Sebelumnya, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengungkapkan IPO kemungkinan besar akan dilakukan di semester kedua 2021. "Di triwulan ketiga dan triwulan keempat kami akan IPO salah satu unit bisnis kami," ungkap Nicke dalam diskusi virtual, Kamis (4/2).
Dalam catatan Kontan.co.id, isyarat untuk IPO subholding Pertamina di sektor bisnis EBT dan shipping pernah disampaikan oleh Nicke Widyawati. "Jadi kami melihat subholding shipping dan renewable energy ini juga sedang kami kaji. Tapi intinya kami belum mengambil keputusan lebih jauh," kata Nicke dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VII DPR RI, 29 Juni 2020 lalu.