Ipsos: Marketer dituntut terus berinovasi

Sumber: TribunNews.com | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Di tengah-tengah keadaan ekonomi yang tidak menentu dan turunnya permintaan pasar, marketer dituntut untuk terus berinovasi dalam memasarkan produk-produk mereka.

Managing Director Ipsos Indonesia Iwan Murty menjelaskan sebagai bagian dalam proses berinovasi ini adalah kemampuan menuangkan ide-ide produk yang kreatif menjadi suatu konsep produk barang atau jasa yang dapat menjual.

“Para produsen harus kreatif untuk mensiasati kelesuan ekonomi yang terjadi saat ini,” ujar Managing Director Ipsos Iwan Murty.

Iwan menjelaskan para marketer perusahaan kerapkali mengalami kendala baik dalam pembuatan konsep dari ide-ide yang kreatif maupun di tahap berikutnya di mana untuk menentukan konsep mana yang paling berpotensi dan berapa besar potensinya.

Untuk tahap penentuan potensi suatu konsep barang atau jasa, keberadaan perusahaan riset seperti Ipsos dibutuhkan untuk menyediakan analisis potensi dari konsep tersebut untuk pengambilan kebijakan.

“Perusahaan riset seperti Ipsos sangat dibutuhkan untuk membantu mengevaluasi konsep-konsep produk dan jasa secara riset kualitatif maupun kuantitatif, Ipsos memiliki pengetahuan, database norm dan pendekatan penelitian yang dapat membantu klien membuat sebuah konsep unggul (winning konsep),” tambahnya.

Sebagai perusahaan riset, Menurut Iwan, pihaknya siap membantu para marketer dalam kondisi sulit seperti sekarang. Oleh karenanya, Ipsos akan melakukan workshop yang berisi mengenai pertama, pengertian mengenai apakah sebuah konsep itu; yaitu konsep produk / jasa bukanlah sebuah iklan, bukan hanya suatu daftar dari fitur-fitur produk ataupun cara bekerja suatu produk/jasa.

Akan tetapi suatu konsep yang unggul memiliki element-element seperti headline yang jelas, insight yang menjabarkan kebutuhan dari konsumen, manfaat dari produk/jasa, dan alasan mengapa produk/jasa yang ditawarkan dapat memenuhi kebutuhan konsumen.

“Pemahaman mengenai winning konsep yang jelas sangat mutlak dibutuhkan oleh marketer untuk mensiasati persaingan yang ketat saat ekonomi sedang sulit sekarang,” kata Iwan. (Hendra Gunawan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News