kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

ISPI Group menyasar pembeli asli


Rabu, 28 Februari 2018 / 10:40 WIB
ISPI Group menyasar pembeli asli


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - BEKASI. Segmen pasar properti menengah ke bawah masih menjadi target utama ISPI Group. Makanya, tahun ini korporasi tersebut akan lebih banyak mengembangkan proyek landed house alias rumah tapak dengan rentang harga Rp 300 juta sampai Rp 600 juta per unit.

Berangkat dari pengalaman ISPI Group, segmen pasar properti menengah tak ada matinya. Konsumen proyek segmen itu adalah pengguna atawa end user.

Belakangan, ISPI mencatat tak lagi menemukan konsumen berupa investor. "Sekarang pembeli proyek kami benar-benar real, jika dahulu porsi investor masih berkontribusi sekitar 30% sampai 40%, sekarang pasar investor sudah terhenti," kata Preadi Ekarto, Komisaris Utama ISPI Group di Bekasi, Selasa (27/2).

Adapun unit yang akan ISPI Group jajakan berada di proyek yang sudah mulai dikembangkan atau existing. Perusahaan tersebut akan merilis enam klaster baru.

Dua klaster masing-masing akan hadir di Perumahan Mutiara Gading City Bekasi di Bekasi, Jawa Barat dan Cikarang Festival (Cifes) di Cikarang, Jawa Barat. Dua klaster lain ada di proyek yang belum mereka beberkan.

Proyek Mutiara Gading City Bekasi memiliki luas area pengembangan 400 hektare (ha) sedangkan Cifes 150 ha. Dalam pemberitaan KONTAN sebelumnya, manajemen ISPI Group mengatakan akan mencuil lahan 15 ha Mutiara Gading City Bekasi untuk proyek kawasan mixed use. Proyek itu terletak dekat dengan exit tol JORR 2.

ISPI Group juga bermaksud membangun jalan tembus untuk menghubungkan Mutiara Gading City Bekasi dengan Cifes. Mereka berharap, jalan tersebut mampu mendorong kenaikan harga jual propertinya.

Selain dua proyek tadi, proyek perumahan existing ISPI Group lain seperti Mutiara Gading, Mutiara Colombus, Tomang Gading Baru Tangerang dan Mutiara Gading Timur. Oktober 2017 lalu misalnya, mereka merilis kluster Genova di Mutiara Colombus. Harga jualnya Rp 250 juta hingga sekitar Rp 460 juta per unit.

Target penjualan

Berbekal proyek-proyek lawas yang terus dikembangkan, tahun ini ISPI Group menargetkan pertumbuhan penjualan pemasaran sebesar 25% dibandingkan dengan tahun 2017 atau senilai Rp 490 miliar. Sepanjang tahun lalu, mereka menjual sekitar 1.000 unit rumah.

Preadi yakin target pertumbuhan dobel itu bisa tercapai karena geliat pasar properti mulai tampak dalam dua bulan terakhir dibandingkan periode yang sama tahun 2017. "Perusahaan kami saat ini mampu menjual lebih dari 100 unit rumah per bulan," tutur Preadi.

ISPI memperkirakan, kontributor terbesar penjualan tahun ini akan berasal dari proyek Mutiara Gading City Bekasi hingga 50%. Sementara proyek Cifes menyumbang porsi 20%. Sisa kontribusi 30% berasal dari penjualan proyek perumahan lain.

ISPI Group mencatat, masih ada lahan dengan luas sekitar 1.400 ha yang masih bisa dikembangkan. Itu adalah total luas lahan di area proyek existing tadi.

Selain lahan di aneka proyek existing, ISPI masih memiliki lahan 40 ha di tiga lokasi yang sama sekali belum tergarap. Lahan seluas 20 ha ada di Klub Golf Bogor Raya Golf dan lahan 10 ha di dekat pintu Tol Bogor. Lahan seluas 10 ha berada di Sawangan, Depok.

ISPI Group memastikan belum akan mengembangkan lahan di Bogor dan Depok pada tahun ini. Alasannya, masih menunggu perkembangan pasar di dua lokasi tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×