kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Isu PHK di Perusahaan E-commerce Mencuat, Begini Respons Tokopedia


Selasa, 14 Juni 2022 / 21:01 WIB
Isu PHK di Perusahaan E-commerce Mencuat, Begini Respons Tokopedia
ILUSTRASI. Karyawan melintas di dekat logo Tokopedia di Jakarta.


Reporter: Vina Elvira | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Salah satu pemain e-commerce terbesar di Tanah Air, Tokopedia, merespons kabar terkait pemutusan hubungan kerja (PHK) salah satu pemain di lini industri ini.

Manajemen Tokopedia berujar, hingga saat ini pihaknya tidak melakukan PHK, justru karyawan Tokopedia bertambah hingga lebih dari 1.000 orang sejak Februari 2020 atau sebelum pandemi berlangsung. 

"Misalnya Februari 2020 sebelum pandemi itu kira-kira 4.900 karyawan dan saat ini sudah ada lebih dari 6.000 karyawan, jadi tumbuh lebih dari 1.000," ungkap Head of External Communications Tokopedia Ekhel Chandra Wijaya, kepada Kontan.co.id, Selasa (14/6).

Ekhel menuturkan, sebagai perusahaan berbasis teknologi, Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan aset utama perusahaan. Dengan demikian, mencari talenta-talenta digital Tanah Air merupakan dan akan selalu menjadi fokus utama Tokopedia. 

Baca Juga: Duh, Shopee di Indonesia Juga Mau PHK Karyawan

Di samping mencari talenta digital untuk kebutuhan karyawan, Tokopedia juga menghadirkan Tokopedia Academy, sebuah wadah belajar yang fokus terhadap empat pilar utama, yakni Teknologi, Data, Product, serta Product Design.

"Kami juga ada Tokopedia Academy yang objektif utamanya mengembangkan talenta digital Tanah Air, ngak cuman untuk Tokopedia tapi juga hadir sebagai upaya mendukung pemerintah untuk mengembangkan talenta digital Tanah Air," tuturnya. 

Ketika ditanya soal kondisi bisnis di tahun ini, Ekhel bilang Tokopedia senantiasa terus bertumbuh dengan sangat pesat. Hal ini terbukti dari peningkatan penjual yang terdaftar di Tokopedia.

Baca Juga: Karyawan Startup Bayak di-PHK: Citra Perusahaan Jadi Tolok Ukur Investor Suntik Dana

Ekhel bilang, sebelum pandemi angka penjual yang terdaftar di Tokopedia sekitar 7,3 juta penjual. Dalam kurun waktu sekitar dua tahun sudah ada penambahan 4 juta-5 juta penjual menjadi sekitar 12 juta. 

"Ini angka penjualan yang sangat masif, maksudnya hampir 4 juta penjual ini kalau sebelum pandemi hampir mustahil dicapai dalam waktu beberapa tahun, dan ini jadi bukti bahwa terlepas banyak tantangan di era pandemi justru ini menjadi kesempatan karena itu mendorong digitalisasi di pasar ini secara masif," jelas Ekhel. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×