Reporter: Agustinus Beo Da Costa | Editor: Fitri Arifenie
JAKARTA. PT J Resources terus menambah jumlah smelter pengolahan emas miliknya. Setelah mengoperasikan smelter di Seruyung, Nunukan, Kalimantan Timur, Desember lalu, dalam waktu dekat, J Resources akan segera mengoperasikan smelter di konsesi tambang Bakan, Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara. "Yang di Bakan akhir Januari ini sudah beroperasi," ujar Edi Permadi, Vice President Human Resources and Corporate Affairs PT J Resources kepada KONTAN, Senin (20/1).
Smelter yang berlokasi di tambang emas Bakan, Bolaang Mongondow, memiliki kapasitas pengolahan 55.000 troy ounce (oz) per tahun. Sedangkan smelter yang ada di tambang emas Seruyung berkapasitas pengolahan 65.000 oz per tahun.
Dua unit smelter milik perusahaan yang memiliki kode saham PSAB ini akan mengolah dan memurnikan bijih emas menjadi dore yang mengandung 85% emas, sisa 25% perak dan logam lainnya. Kemudian, dore tersebut akan dimurnikan lagi di smelter milik PT Aneka Tambah Tbk supaya kadar kemurnian emasnya mencapai 99,9% dan mendapatkan sertifikat dan cap dari Antam.
PSAB menggandeng perusahaan Australia Thiess untuk membangun smelter di Seruyung. Sementara, untuk proyek smelter di Bakan, J Resources menjalin kerja sama dengan Mc Connel Dowel. Nilai investasi yang harus dikeluarkan untuk masing-masing investor sebesar Rp 1 triliun.
Pengoperasian fasilitas pengolahan emas ini dilakukan lantaran dua tambang tersebut sudah mulai berproduksi di awal tahun 2014. Ditargetkan, dua tambang tersebut mampu memproduksi biji emas hingga 50.000 oz per tahun. Dus, produksi PSAB akan naik signifikan. Tahun lalu, PSAB hanya mampu memproduksi 70.000 oz emas. Di tahun 2014 ini, PSAB mengejar target produksi emas hingga 200.000 oz per tahun.
Sekedar informasi, anak usaha PSAB, PT J Resources Bolaang Mongondow memegang konsensi kontrak karya (KK) seluas 58.150 hektare (ha) di Sulawesi Utara. Sementara, anak usaha lainnya, PT Sago Prima Pratama (SPP), mengantongi izin usaha pertambangan (IUP) di Seruyung, Kalimantan Timur dengan luas areal 3.560 ha.
Sebelumnya, J Resources sudah lebih dahulu memiliki dua smelter, yakni di Penjorn, Malaysia dan di North Lanut Bolaang Mongondow. Untuk smelter di Malaysia, kapasitas pengolahannya bisa mencapai 60.000 oz per tahun. Sementara di Lanut, PSAB mengolah emas sebanyak 50.000 oz per tahun.
Edi menambahkan, dengan berdirinya dua smelter baru ini, J Resources tak perlu khawatir dengan pelarangan ekspor bahan mentah mineral. Saat ini, J Resources menjual produksi emasnya ke berbagai negara, seperti Australia, Singapura, dan Hong Kong.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News