Reporter: Filemon Agung | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina mengoptimalkan layanan SPBU rest area demi menghadapi arus mudik Lebaran.
Senior Supervisor Communication & Relation Patra Niaga Jawa Bagian Tengah Marthia Mulia Asri mengungkapkan, Pertamina melalui layanan Pertamina Delivery Service (PDS) menyiapkan layanan 91 motor dan tiga mobil pickup untuk kondisi darurat di ruas tol Jawa Tengah.
"Pelanggan yang kehabisan bensin tinggal mengakses call center Pertamina 135. Petugas akan langsung menanyakan titik berhenti dan mengarahkan petugas untuk segera menuju titik pelanggan. Petugas akan tiba ke lokasi pelanggan sekitar 15-20 menit," ujar Marthia di Rest Area KM 379, Minggu (16/4).
Marthia menambahkan, layanan PDS menyediakan produk BBM nonsubsidi seperti Pertamax, Pertamax Turbo ataupun Dexlite. Masyarakat dapat melakukan pengisian dengan maksimum kapasitas 10 liter untuk setiap jenis produk BBM tersebut. Selain itu, skema pembayaran dilakukan secara tunai maupun nontunai.
Baca Juga: Jelang Libur Lebaran, Begini Persiapan Pertamina Salurkan BBM dan LPG di Jawa Barat
Pertamina memprediksi adanya peningkatan konsumsi gasoline untuk masa mudik Lebaran jika dibandingkan kondisi normal. Sebagai gambaran, pada puncak Lebaran tahun lalu, konsumsi gasoline mencapai 200 kiloliter (kl) dengan konsumsi normal hanya sebesar 50 kl.
Merujuk data Pertamina, konsumsi gasoline pada H-7 Lebaran untuk jalur tol Jakarta-Jawa Timur mencapai 200 kl. Jumlah ini meningkat 67% dibandingkan periode sama di tahun sebelumnya yang sebesar 120 kl.
Sementara itu, konsumsi gasoil meningkat dari 96 kl pada H-7 Lebaran tahun lalu menjadi 136 kl pada H-7 Lebaran tahun ini.
Merujuk pada data yang dikeluarkan Pemerintah, jumlah pemudik diprediksi mencapai 123,8 juta orang dengan berbagai pilihan moda transportasi. Berdasarkan data tersebut, Pertamina menyusun perencanaan dan menyediakan pasokan BBM.
Baca Juga: Hindari Kepadatan, Menhub Anjurkan Masyarakat Mudik Lebih Awal Mulai 13-17 April 2023
Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR RI pada Rabu (12/4), Direktur Utama PT Pertamina, Nicke Widyawati menjelaskan telah terjadi tren peningkatan kebutuhan energi jika dibanding tahun-tahun sebelumnya. Di mana di 2020-2021 jumlah pemudik sedikit karena masih dalam pandemi COVID19 dan mulai meningkat sejak 2022 hingga di tahun ini.
“Kami melakukan berbagai hal. Apa yang sudah baik di tahun 2022 dilanjutkan dan juga akan ada penguatan di tahun 2023 ini,” ujar Nicke.
Menurut Nicke, di masa Satgas RAFI 2023, Pertamina memastikan dan memantau ketat tiga) wilayah yakni lokasi wisata yang meliputi 11 daerah, sembilan jalur mudik utama dan logistik, serta 17 daerah yang rawan bencana.
Baca Juga: Periode Mudik Lebaran 2023, Pertamina Tambah 135 SPBU Siaga Baru
“Untuk tiga lokasi ini, kami merencanakan ada tiga skema yakni pertama suplai reguler yaitu dalam kondisi normal. Yang kedua ketika terjadi suatu kejadian bencana kita menggunakan skema alternatif. Yang ketiga, Pertamina juga menyiapkan skema emergency,” ungkap Nicke.
Selain itu, lanjut Nicke, berdasarkan database dari Pertamina Integrated Enterprise Data Command Centre (PIEDCC), selanjutnya Pertamina melakukan perencanaan yang lebih detail, yang tidak hanya stok per daerah melainkan sampai ke SPBU.
Lebih lanjut Nicke menguraikan, berdasarkan data dari Kementerian Perhubungan dan PIEDCC, Pertamina memproyeksikan akan terjadi peningkatan kebutuhan LPG sebesar 3%, BBM jenis gasoline 10,3 % dan avtur sebesar 7,35. Adapun BBM jenis gasoil diperkirakan menurun 8,7% dari kondisi normal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News