kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jajaki pembeli baru di AS, Sunindo (TOYS) sebut ada potensi pendapatan US$ 2,94 juta


Selasa, 15 Desember 2020 / 17:02 WIB
Jajaki pembeli baru di AS, Sunindo (TOYS) sebut ada potensi pendapatan US$ 2,94 juta
ILUSTRASI. Direktur Utama PT Sunindo Adipersada Tbk (TOYS) Iwan Tirtha Mas


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sunindo Adipersada Tbk (TOYS) masih aktif melakukan penjajakan untuk menggaet calon-calon pelanggan baru dari Amerika Serikat (AS). Sejak pertengahan tahun ini, TOYS telah mendapati beberapa prospek baru dari negara berjuluk Negeri Paman Sam tersebut.

Direktur Utama PT Sunindo Adipersada Tbk, Iwan Tirtha mengatakan, saat ini sudah terdapat beberapa calon klien baru dari AS berpotensi melakukan pemesanan kepada perusahaan dalam waktu dekat.

“Berdasarkan data dari tim, potensi pendapatan minimal US$ 2,94 juta untuk new buyer di AS,” kata Iwan kepada Kontan.co.id, Selasa (15/12).

Sebagai gambaran, TOYS mencatatkan pendapatan sebesar Rp 171,55 miliar di tahun 2019, mengacu kepada prospektus perusahaan. Artinya, dengan  asumsi semisal nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sebesar Rp 14.200 saja, TOYS berpotensi mengantongi Rp 41,75 miliar atau setara dengan 24,33% atau hampir seperempat dari realisasi pendapatan TOYS di tahun 2019.

Baca Juga: Sunindo (TOYS) membidik pendapatan hingga Rp 120 miliar dari pasar AS

Menurut Iwan, pasar mainan AS memang menjanjikan, apalagi perang dagang antara AS dengan China yang belum menemui titik terang sejauh ini. Mengutip data riset Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di AS, Iwan menyebutkan bahwa China menguasai ceruk pasar mainan AS (termasuk stuffed toys) hingga US$ 26,7 miliar. Sementara ceruk pasar mainan AS yang dikuasai oleh para pemain Indonesia hanya mencapai US$ 280 juta saja.

Dengan adanya perang dagang AS-China, para eksportir mainan Indonesia bisa mencuil ceruk pasar yang dikuasai China dan meningkatkan penjualan mainan ke negara berjuluk Negeri Paman Sam tersebut. Makanya, tahun depan TOYS masih meningkatkan penjualan ke AS.

Selain memacu penjualan ke AS, TOYS juga berencana meningkatkan penjualan ekspor ke negara-negara Eropa seperti Jerman dan Italia serta menjajal pasar baru di wilayah Afrika dan Timur Tengah.

Optimisme TOYS dalam menjajaki pasar baru salah satunya berdasar pada laporan Nasdaq yang menyebutkan adanya tren peningkatan permintaan mainan global seiring berkurangnya aktivitas anak di luar rumah di tengah pandemi Covid-19.

“Untuk planning ekspansi pasar ke Afrika dan Timur Tengah sudah ada beberapa prospek buyer yang akan melakukan pemesanan di 2021, di mana skema penjualan dengan potential buyer di Afrika dan Timur Tengah akan menggunakan bentuk penjualan OEM (original equipment manufacturer),” jelas Iwan.

Sejauh ini, TOYS belum membeberkan berapa proyeksi kinerja tahun 2020 maupun tahun depan lantaran masih menghitung potensi perolehan top line dan bottom line berdasarkan kontrak pemesanan eksisting, kontrak baru, dan kontrak baru potensial.

Sepanjang Januari-September 2020 lalu, TOYS mencatatkan pendapatan sebesar Rp 134,89 miliar atau tumbuh 53,14% dibanding realisasi pendapatan periode sama tahun lalu yang mencapai Rp 88,08 miliar.

Seiring kenaikan pendapatan, laba bersih ikut terungkit 58,51% secara tahunan atau year-on-year (yoy) dari semula Rp 6,26 miliar di Januari-September 2019 menjadi Rp 9,93 miliar pada Januari-September 2020.

Selanjutnya: Laba bersih Sunindo Adipersada (TOYS) naik 58,3% di kuartal III 2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×