Jajaki Rights Issue, Begini Rencana Kerja Pan Brothers (PBRX)

Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten tekstil, PT Pan Brothers Tbk (PBRX) berencana memperkuat permodalan lewat skema rights issue. 

Sekretaris Perseroan PT Pan Brothers Tbk Iswardeni mengungkapkan, pasca restrukturisasi nanti pihaknya akan memiliki struktur permodalan yang lebih kokoh dan membuat Perseroan semakin leluasa mendapatkan permodalan.

"Kami merencanakan rights issue dengan buku audit 30 Juni 2022. Setelah rights issue, tentu dengan struktur permodalan yang lebih baik, PBRX tentu akan makin leluasa mendapatkan pendanaan. Garmen masih sangat oke, dengan tidak terkendalanya modal kerja, pertumbuhan PBRX akan kembali normal," sambungnya.

Baca Juga: Berkah Industri Tekstil dari Lonjakan Permintaan Kaos dan Spanduk untuk Pemilu 2024

Sementara itu, terkait kabar penambahan modal Burlingham di PBRX, Iswardeni menyatakan tidak tidak menahu. Menurutnya, Burlingham tidak menyampaikan alasan apapun sehingga pihaknya tidak bisa membeberkan alasan penambahan modal.

"Saya coba telusuri Burlingham tidak menyampaikan alasan. Jadi Pan Brothers tidak bisa disclose sebab Burlingham juga tidak sebutkan alasan penambahan modalnya," tuturnya kepada Kontan.co.id, Kamis (29/9).

Sebagai informasi, PBRX telah menyelesaikan skema restrukturisasi utang pada Juni 2022. Belakangan ini, ada perubahan kepemilikan saham PBRX.

Per 26 September 2022, mengacu data KSEI, Burlingham International menguasai 1,17 miliar saham atau setara 18% saham. Padahal per 23 September 2022, porsi Burlingham masih 6,95% saham.

PBRX belum merilis laporan keuangan semester I-2022. 

Baca Juga: Pan Brothers (PBRX) Gelar RUPSLB pada 15 September Mendatang, Ini Agenda

Hingga akhir tahun 2022, PBRX menetapkan target pertumbuhan penjualan sama dengah 2021 atau tumbuh sebesar 10%. Lalu pertumbuhan pendapatan tahun 2023 ditargetkan antara 5% sampai dengan 8% dari tahun 2022.

"Untuk capex tahun 2022 dialokasikan sebesar US$ 3 juta, hingga kini sudah terserap US$ 1,8 juta," ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News